Cerpen Renungan: Perihal Perubahan
[Parokiminomartani.com] – Si Dul secara pelan-pelan mencoba untuk mengubah keadaan yang ada di dalam dapur. Meski tanpa ragu ternyata perubahan yang dilakukan oleh si Dul justru membuat binggung Tinul :” Dul… kamu taruh mana kotak bumbunya….”.
Dul :” itu samping lemari kaca tempat gelas”.
Tinul :” weeeeh lha kok malah kamu taruh di situ Dul… kan malah jauh dari meja dapur Dul … harusnya di sini saja biar ambilnya tidak jauh-jauh….”.
Dul :” di sana lebih bersih Nul… lha kalau dekat meja dapur kesannya jadinkotor dan sumpek je”.
Tinul :”lha selama ini kan juga ga apa-apa tho… ga sumpek juga…. kalau kotor ya harus dibersihkan bukan dipindah Dul “.
Dul :” ya justru supaya mudah dibersihkan itu makanya aku pinda tempat bumbunya…”
Tinul :” lha ini mana pisau-pisau dapurnya..”.
Dul :” itu ada dalam almari barang…”.
Tinul :” waaah… lha kan malah repot tho Dul… mau ambil pisau ndadak buka-buka almari… belum kalau kunci pintu almarinya terselip lupa naruhnya… repot Dul”.
Dul :” ga repot Nul… nanti almarinya ga usah dikunci saja biar mudah mengambilnya… lagi pula bahaya Nul meletakkan benda-benda tajam sembarangan… ingat lho ana anjuran jauhkan dari jangkauan anak-anak dan jangan letakkan di tempat terbuka….”
Tinul :” ga ada anak-anak masuk ke dapur kita ya Dul… wis tho kembalikan seperti semula”.
Dul :” wis tho…. ini itu aku rubah demi kebaikan dan kebenaran yang seharusnya terjadi Nul … bumbpu letakkan yang benar…. pisau letakkan pada tempat yang benar….”.
Tinul :” Dul… Kasdukah yang sak karepe dewe… kebenaran dan kebaikan terjadi bukan karena kita mampu membuat perubahan tetapi ketika kita mampu menerima dengan ikhlas hati keinginan dan kemauan yang tidak terwujud demi benaran dan kebaikan tatanan kehidupan di sekitar kita … gitu … yo wis kalau ga mau merubah “.
Dul :” wis tho ini sudah baik dan benar lho”
Tinul :” ya udah kalau gitu setiap masak kamu yang harus siap di dapur untuk ambil ini dan itu … aku tidak akan beranjak dari meja dapur …kalau ga mau ya aku tidak akan masak…”.
Dul :” ya wis tak kembalikan lagi… dari pada ga sarapan… hhhhhh”.
Tinul :” nah gitu… cepat keburu siang nanti…”.
Met pagi……semoga Tuhan memberkati hidup dan karya kita. (Rabu, 30 Januari 2019, Romo Andita)
foto: Maksimus Msan Kian