November 2, 2024

Cerpen Renungan: Makna dan Nilai Kehidupan

[Parokiminomartani.com] –  Tinul sudah selesai menyiapakan semuanya termasuk juga lauk untuk makan siang, segera dia ingin pergi ke balai kampung bergabung dengan warga untuk melayani warga yang mengadakan pengobatan gratis. ” Dul… Kasdulah nanti minta tolong ya kompornya dimatikan aku mau ke balai warga…” pinta Tinul pada si Dul

Dul :” siap Nul… emang kamu mau apa ke sana….”.

Tinul :” kan ada pengobatan gratis Dul… aku mau bantu-bantu aja di sana”.

Dul :” weeh di sana itu yang dibutuhkan tenaga kesehatan Nul bukan tukang masak…”.

Tinul :” hhhhhh… kali ini aku tidak bantu masak Dul… aku mau bantu mereka yang akan berobat…”.

Dul :” bantu apa Nul…”.

Tinul :” bantu apa saja yang penting datang dan bantu mereka… ini  waktu dan kesempatan untuk berbuat  baik Dul… kapan lagi”.

Dul :” ya bener Nul tapi kalau tidak sesuai dengan harapan mereka malah nambah masalah lho”.

Tinul :” santai Dul… ini menjadi kesempatan bagiku untuk menggali diri Dul… kita akan mampu membuat diri kita untuk menghadirkan makna dan nilai dalam hidup bersama bila kita selalu mau menggali diri sesuai dengan kondisinya dan situasi yang melingkarinya serta menjadikan kondisi dan situasi sebagai lahan subur menanamkan nilai kasih yang tulus… itu yang penting”.

Dul :” ya wis kono mangkat tho Nul…. tapi wis tenan sayure dimasak…. mengko lupa…” Sambil si Dul berjalan masuk dapur ” Nul…. Sarinul… behenti bentar… sini dulu penting iki “.

Tinul berbalik menghampiri si Dul ” ngopo je Dul kok sajak penting banget..”.

Dul :” itu lihat sayurnya sudah di masak belum…”.

Tinul :” waaaah lha tak pikir wis neng dhuwur kompor je ternyata masih belum apa-apa..”.

Dul :” masak kalau hanya dipikir ya ga matang Nul… wis ora usah neng balai kampung…. masak neng omah wae ”

Tinul :” tiwas dandan ayu je mung masak neng dapur…. asem tenan…”.

Met pagi…. semoga Tuhan memberkati hidup dan karya kita. (Kamis, 31 Januari 2019, Romo Andita)

Foto: Maksimus Masan Kian

Paroki Minomartani