Cerpen Renungan: Rendah Hati dan Ikhlas
[Parokiminomartani] – Tinul yang masih kecapekkan hanya meminta si Dul melakukan apa yang dikatannya, sementara dia hanya sesekali membantu si Dul. ” sory ya Dul….kalau ga capek aku ga akak minta tolong seperti ini kok….capek tenan je awakku Dul…” keluhan sekaligus permintaan maaf Tinul.
Dul sambil tersenyum :” hhhhhh…santai aja Nul…selama masih bisa aku lakukan pasti akan aku lakukan…”.
Tinul :” makasih ya Dul…tapi jadi ga enak je…lha kerjaan kamu jadi tambah…”.
Dul :” tambah dikit aja Nul…santai wae…gampang aja ini…”.
Tinul :” lha rencanamu kan jadi ga bisa terwujud hari ini Dul…”.
Dul :” halaaaaah….kalau itu gampang aja… hari ini ga terwujud ya besok… besok ga terwujud ya besoknya lagi Nul…”.
Tinul :” lha kalau besoknya lagi ga terwujud..”.
Dul :” ya belum rejeki aku gitu aja….gini lho Nul…kita itu tidak hanya sekedar mempunyai rencana tetapi kita itu harus selalu rendah hati dan ikhlas akan hasil apa yang sudah kita rencanakan apakah akan terwujud atau tidak. Karena kita ini harus selalu sadar bahwa di balik rencana yang kita buat ada rencana TUHAN yang pasti akan terwujud dalam kehidupan kita dan pasti itu baik bagi hidup kita….eiit siapa tahu di balik rencanaku yang tertunda ini ada rencana TUHAN yang lebih bagi bagiku…”.
Tinul langsung menyahut :” berarti awakku kesel menjadi bagian dari rencana TUHAN ya Dul…tapi ga buat bahagia…”.
Dul :” ya ga tahu…yang penting aku happy kok mengerjakan semuanya ini…yang ga happy kan lo aja Nul…”.
Tinul :” piye mau happy Dul…awakke kesel dan pegel-pegel kabeh je….”.
Dul :” wis tahun depan ga usah ikit-ikutan lomba lari pakai sarung….bukannya lagi malah nglundung…”.
Tinul :” lha sarungmu kecil kok ga muat…makanya ga bisa pakali lari…”.
Dul :” eit jangan salahkan sarungnya…tapi lihat bodynya…hhhhhhh..”.
Tinul :” ngece…”
Met siang….semoga Tuhan memberkati hidup dan karya kita. (Selasa, 20 Agutus 2019, Romo Andita)