Cerpen Renungan: Semuanya Hanya Merupakan Titipan Tuhan
[Parokiminomartani.com] – Melihat Tinul keluar dari kamar si Dul langsung mengulurkan tangannya, “waaah selamat ya Nul … sudah jadi pejabat penting di kampung ini,” kata si Dul pada Tinul yang masih bingung dengan ucapan selamat si Dul.
Tinul: “Pejabat apa Dul … ono-ono wae.”
Dul: “Lho itu tadi malam pertemuan ibu-ibu … aku dengar kalau kamu dipilih jadi bendahara … iya.”
Tinul: “Oooooooo … alah itu tho … pejabat opo Dul … kebetulan aja karena aku yang paling muda dari sekian banyak ibu-ibu itu.”
Dul: “Weee itu jabatan preatise Tinul … berperan penting lho Nul … kelangsungan kegiatan di kampung ini ada di tangan kamu lho.”
Tinul: “Kok bisa?”
Dul: “Ya bisa tho Nul … kan kamu yang pegang keuangannya … jadi kamu yang pasti banyak dicari orang selain ketua kampung kita ini … wah orang penting yang banyak uang ini.”
Tinul: “Orang penting apanya Dul … Dul … banyak uang dari mana … banyak juga bukan uangku Dul … hanya ngurus ngitung ga punya hak untuk menggunakan … malah ngelu neng sirah iya.”
Dul: “Hhhhhhhh … kan biasanya bendahara itu pasti orang kaya dan banyak uang Nul.”
Tinul: “Hhhhhhh ini termasuk luar biasa Dul tidak biasanya … sebenarnya kita ini bendahara GUSTI Dul karena yang kita punya bukanlah sepenuhnya mutlak milik kita … semuanya hanya merupakan titipan GUSTI termasuk hidup kita ini … jadi kita hanya berhak menggunakan sesuai kebutuhan kita dan gemarlah untuk berbagi agar kita jadi bendahara yang baik bagi GUSTI … itu yang penting.”
Dul: “Benar sekali Nul … tapi pagi ini aku lebih suka kalau kamu jadi koki yang baik Nul karena belum ada sarapan … hhhhhh.”
Tinul: “Wooooo … bocah isone berharap dan ora bertindak … Met pagi … semoga Tuhan memberkati hidup dan karya kita. (Minomartani, Jumat Agung, 29 Maret 2018, Romo Andita)