Cerpen Renungan: Tindakan dan Ucapan adalah Cerminan Hati
[Parokiminomartani.com] – Sambil membersihkan daun-daun yang kering si Dul berdendang lembut “Memang lidah tak bertulang…” Tinul langsung memotong nyanyian Si Dul, “Kalau lidah bertulang bukan lidah namanya Dul … tapi kikil.”
Dul: “Nyahut aja seperti bensin kamu itu Nul … sudah pulang dari jalan-jalan ya?”
Tinul: “Sudah … lha ini sudah sampai rumah … tadi sih mampir sebentar di warung Mbok Darmi.”
Dul: “Pasti ada cerita seru kalau dari warung mbok Dharmi … cerita opo Nul?”
Tinul: “Hhmmmmm … ga mau ketinggalan gosip seputar warung Mbok Dharmi ya?”
Dul: “Hhhhhhhhhh … seru je Nul kalau dengar ceritanya itu … piye ono cerita apa?”
Tinul: “Tidak ada cerita seru karena tadi hanya lihat orang yang bisik-bisik aja waktu lihat mbak Asih ….” Dul langsung menyambar omongan Tinul: “Asih yang rumahnya di ujung jalan itu Nul?”
Tinul: “Iya … hmmmmm.”
Dul: “Piye-piye kabarnya Asih … ada Kabar terbaru apa Nul?”
Tinul: “Ya ga tahu kabarnya seperti apa … lha tadi yang di warung Mbok Dharmi hanya bisik-bisik kok.”
Dul: “Kan dari tatapan mata … gerak-geriknya bisa kelihatan Nul apa yang kira-kira ada dalam hati mereka … karena kita sebenarnya tidak akan pernah mampu menyimpan kebaikan maupun kejahatan dalam hati kita, karena dalam tindakan dan perkataan kita tercermin apa yang ada dalam hati kita.”
Tinul: “Hhhhhhh … kamu penasaran sama mereka yang bisik-bisik apa sama mbak Asihnya Dul?”
Dul: “Ya sama Asihnyalah Nul … yang bisik-bisik itu biarkan aja karena yang berbisik itu hanya ular Nul.”
Tinul: “Ular itu berdesis … bukan berbisik … ya ngewangi aku buat sarapan dulu ya.”
Dul: “Siiiap … sambil buat sarapan cerita kabare Asih lho ya.”
Tinul: “Hhhhhh … wong yen lagi Gandrung.”
Met pagi … semoga Tuhan memberkati hidup dan karya kita. (Minomartani, 21 Mei 2018, Romo Andita)