Cerpen Renungan: Tuhan Bekerja Melalui Sesama
[Parokiminimartani] – Dengan sabar si Dul menemani Tinul. Hanya menunggu dan duduk di samping Tinul yang bisa dilakukan oleh si Dul. Hanya sesekali si Dul memberikan tisue kepada Tinul. ” sory ya Dul kalau setiap kali aku ada masalah kamu selalu yang kena efeknya…” dengan nada berat Tinul minta maaf
Dul :” iya Nul ga apa… kalau harus kena getahnya juga ya piye maneh Nul… kan kita hidup bertiga bersama Gombloh …ya satu ada masalah pasti yang dua dapat getahnya juga… santai Nul…”.
Tinul :” iya Dul… cuma kadang ga enak kalian kan tidak tahu apa-apa tapi harus menerima akibatnya…”.
Dul :” akibatnya itu hanya satu Nul kalau aku “.
Tinul :” apa itu Dul….”.
Dul :” lha kalau seperti ini… aku tidak hanya buat kopi tubruk tapi juga harus buat sarapan … padahal kamu tahu bisaku hanya buat mie instan…”.
Tinul :” ya sory Dul… aku pinginnya ya tidak seperti ini…”
Dul :” santai Nul… tidak ada orang yang mau mengalami seperti ini… tapi ya siapapun dari kita pasti pernah mengalami situasi sulit. Kadang ingin menghindarinya segera. Namun kesulitan itu tidak akan hilang dari kita kalau kita hanya diam saja. Maka kita perlu untuk selalu terus bergerak karena dengan bergerak kita sebenarnya tetap melangkah dan membiarkan GUSTI berkerja melalui orang yang sungguh peduli dengan kita… contohnya aku ini Nul…”.
Tinul :” ccck… hhhh… kamu ini lho di depan orang susah masih bisa sombong ”
Dul ;” hhhhh…. lha siapa lagi Nul… kan orang yang selalu dengan kamu itu kan hanya aku dan Dul …. GUSTI kalau membantu kita pasti mengunakan orang yang paling dekat dalam hidup kita Nul …. buktinya …hanya aku lho yang pagi ini minimal bisa buat kamu senyum dikit…
Tinul :” iya… tapi orang yang paling dekat juga yang paling kena akibatnya…”
Dul :” hhhhhh…sudah konsekuensinya Nul… aku ikhlas kok… wis ayo dari pada diam saja… temani aku buat mie rebus… nanti kalau sudah masak panggil Gombloh kita sarapan di dapur aja… sesekali biar seru…”.
Tinul :” iya ayo… tapi aku nemeni saja ya… kamu tetap yang masak…”.
Dul :” siap….”
Met pagi…. semoga Tuhan memberkati hidup dan karya kita. (Minggu, 28 April 2019, Romo Andita)