Cerpen Renungan: Yakin Melangkah
[Parokiminomartani] – Gombloh sangat senang pagi ini karena bisa ikut ngobrol sama Tinul dan mbakyu Prenjak, meski hanya diam saja tidak berkata apa-apa. ” Nul…besok lagi kalau ada mbakyu Prebjak mbok aku dipanggil kan bisa ikut ngobrol, ” pinta Gombloh pada Tinul
Tinul :” weleeeeh…ikut ngobrol apanya…lha dari tadi sejak ada mbakyu Prenjak kamu diam aja gitu kok …bilang mau ikut ngobrol”.
Gombloh :” lha ga tahu je apa yang diomongkan”
Tinul langsung menyahut ” ga tahu yang diomongkan atau kamu terpesona sama mbakyu Prenjak tadi…”
Gombloh tersipu malu :” hhhhhhh…tahu aja Nul…tapi mbok diberi kesempatan…paling tidak bisa deket…”.
Tinul :” deket aja wis ayem ya Mbloh…apalagi sambil bisa dengar suaranya….hmmmm..”.
Gombloh jd merah mukanya :” jangan gitu tho Nul…malu aku…”.
Dul yang datang tiba-tiba langsung menyahut ” ya makan itu malu Mbloh…nanti dapatmu juga rasa malu ga dapat mbakyu Prenjak…”.
Gombloh yang kaget langsung memukul lengan si Dul :”….bocah mendem…teko-teko langsung ngawe kaget… hmmm… lha njuk piye”.
Dul :” Mbloh….Gombloh….di sekolahke nganti dhuwuuur kok iseh koyok ngene…”.
Tinul :” hhhhhhhh….urusan seperti ini tidak ada sekolahnya Dul…ijasah setinggi langgit tidak akan berpengaruh apapun…”.
Dul :” bener Nul….bukan budi atau pikiran kita yang akhirnya menentukan kita untuk berani dan yakin melangkah dalam meraih sesuatu yang lebih baik bagi kehidupan kita yang akan datang…harus yakin Mbloh…”.
Tinul :” bener itu Mbloh…mbakyu Prenjak itu butuh keyakinan dari kamu…”.
Gombloh :” serius Nul….aku yakin kok..”.
Dul :” kalau yakin gek adus terus pakai parfum dan pakai baju yang bagus terus ke rumah mbakyu Prenjak sana..”.
Tinul langsung menyahut :” eiiiit nanti dulu…nyapunya diselesaikan dulu…”.
Dul :” ooooo….iya…keyakinan tertunda Mbloh…hhhhj”
Met pagi…..semoga Tuhan membetkati hidup dan karya kita. (Kamis, 22 Agustus 2019, Romo Andita)