November 6, 2024

Cerpen Renungan: Yakin Melangkah

[Parokiminomartani] –  Gombloh sangat senang pagi ini karena bisa ikut ngobrol sama Tinul dan mbakyu Prenjak, meski hanya diam saja tidak berkata apa-apa. ” Nul…besok lagi kalau ada mbakyu Prebjak mbok aku dipanggil kan bisa ikut ngobrol, ” pinta Gombloh pada Tinul

Tinul :” weleeeeh…ikut ngobrol apanya…lha dari tadi sejak ada mbakyu Prenjak kamu diam aja gitu kok …bilang mau ikut ngobrol”.

Gombloh :” lha ga tahu je apa yang diomongkan”

Tinul langsung menyahut ” ga tahu yang diomongkan atau kamu terpesona sama mbakyu Prenjak tadi…”

Gombloh tersipu malu :” hhhhhhh…tahu aja Nul…tapi mbok diberi kesempatan…paling tidak bisa deket…”.

Tinul :” deket aja wis ayem ya Mbloh…apalagi sambil bisa dengar suaranya….hmmmm..”.

Gombloh jd merah mukanya :” jangan gitu tho Nul…malu aku…”.

Dul yang datang tiba-tiba langsung menyahut ” ya makan itu malu Mbloh…nanti dapatmu juga rasa malu ga dapat mbakyu Prenjak…”.

Gombloh yang kaget langsung memukul lengan si Dul :”….bocah mendem…teko-teko langsung ngawe kaget… hmmm… lha njuk piye”.

Dul :” Mbloh….Gombloh….di sekolahke nganti dhuwuuur kok iseh koyok ngene…”.

Tinul :” hhhhhhhh….urusan seperti ini tidak ada sekolahnya Dul…ijasah setinggi langgit tidak akan berpengaruh apapun…”.

Dul :” bener Nul….bukan budi atau pikiran kita yang akhirnya menentukan kita untuk berani dan yakin melangkah dalam meraih sesuatu yang lebih baik bagi kehidupan kita yang akan datang…harus yakin Mbloh…”.

Tinul :” bener itu Mbloh…mbakyu Prenjak itu butuh keyakinan dari kamu…”.

Gombloh :” serius Nul….aku yakin kok..”.

Dul :” kalau yakin gek adus terus pakai parfum dan pakai baju yang bagus terus ke rumah mbakyu Prenjak sana..”.

Tinul langsung menyahut :” eiiiit nanti dulu…nyapunya diselesaikan dulu…”.

Dul :” ooooo….iya…keyakinan tertunda Mbloh…hhhhj”

Met pagi…..semoga Tuhan membetkati hidup dan karya kita. (Kamis, 22 Agustus 2019, Romo Andita)

Paroki Minomartani