April 30, 2024

Cerpen Renungan: Memetik Kebaikan

[Parokiminomartani] –  Si Dul masih tetap terjaga meski pagi sudah menjelang dan hari sudah berganti tidak ada yang dilakukan kecuali hanya melihat tanaman yang tiap hari dirawatnya. Gombloh yang pulang dari siskamling langsung rebahan di balai-balai tempat si Dul duduk. ” kamu kenapa je Dul kok belum tidur ” sapa Gombloh

Dul :” heeeh… durung ngantuk wae Mbloh…”.

Gombloh :” kalau tahu gitu tak suruh ganti aku siskamling Dul…”.

Dul :” lha ora omong Mbloh…”.

Gombloh :” lha sing ngerti kamu ora turu sampai jam segini ya sopo Dul… ora ngawe kopi Dul…”.

Dul :” ya nak kamu mau  tak buatkan Mbloh… rak campur jahe ya biar ga kembung perutnya…”.

Gombloh :” wah enak kuwi Dul… gelem aku… neng sik mengko wae… lha kamu ngopo je kok ga tidur itu…”.

Dul :” ora ngerti Mbloh…”.

Gombloh :” lha njuk ngopo kok kembang itu kamu gotong ke sini… gek mung mbok delengi wae … malah mbebayani kamu itu..”.

Dul :” mbebayani piye… kamu kira kerasukan gitu…. iseh waras ya Mbloh… aku itu Cuma berpikir tanaman ini kok dari sejak awal sampai sekarang kelihatannya tetap ga bertumbuh… padahal pupuk selalu diberi… ya tak openi setiap saat… tak jogo ben ga rusak atau dimakan ulat…”.

Gombloh langsung memotong omongan si Dul :” lha nak kamu tunggu setiap saat ya ga akan melihat perubahnnya Dul… yang penting tetap kami jaga dan rawat dengan baik… pasti akan tumbuh dengan baik…”.

Dul :” iya sih Mbloh… tapi kan kalau bisa merasakan dan melihat pertumbuhannya kan jadi lega gitu lho Mbloh..”.

Gombloh :” gini lho Dul… ini itu sama seperti kalau kita melakukan kebaikan…. jangan pernah kita menghentikan kebaikan yang kita lakukan meski tidak tampak jelas buahnya bahkan meski terasa bahwa kebaikan itu tidak berarti atau tidak pernah diterima atau disingkirkan karena kebaikan itu tidak pernah akan mati…”

Dul :” njuk siapa yang akan memetik kebaikan yang sudah kita lakukan Mbloh ”

Gombloh :” ya kita sendirilah yang akan memetik kebaikan itu sendiri… seperti kalau kamu buat kopi pakai jahe… kamu juga yang pertma akan menikmati tho baru berbagi sama aku “.

Dul :” hhhhhh… nyindir ya nak aku ora ndang ngawe kopi jahe…*.

Gombloh :” lha selak adem je wetenge…”.

Dul :” ya dientheni tak ngawe disik kopi jahe ne  ya..sabar bro…”

Met pagi …. semoga Tuhan memberkati hidup dan karya kita. (Senin, 15 April 2019, Romo Andita)

Paroki Minomartani