Cerpen Renungan: Berbicara dalam kuasa Kebaikan
[Parokiminomartani] – Berulang kali Tinul berusaha untuk menghibur mbakyu Prenjak karena omongan orang tentang dirinya. ” wis mbakyu hal seperti itu biasa, kalau orang suka dengan kita ya pasti semua yang ada pada kita baik saja sebaliknya kalau orang tidak suka dengan kita yang sekecil apapun yang ada pada kita ya ga ada baik-baiknya….”.
Mbakyu Prenjak :” susah ya Nul… terus aku kudu piye…”.
Dul yang tahu-tahu datang langsung menyahut. ” sekarang kudu minum kopi tubruknya dulu mbakyu … ini mumpung masih panas lho distrutup biar mak pyar…”.
Mbakyu Prenjak :” makasih banyak lho Dul… seharusnya yang seperti ini si Aseh tahu…”.
Dul :” walaaaah… mbakyu… cuma buat kopi aja kok…. tidka ada istimewanya….”.
Tinul :” istimewanya itu ya kamu mau membuatkan kopi untuk kami berdua Dul…. seharusnya kami yang buat…”.
Mbakyu Prenjak :” jarang-jarang lho ada laki-laki yang mau buatkan kopi untuk perempuan”.
Dul :” lha padkhe Karyo itu mau juga mbakyu..”.
Tinul :” kuwi bakulan Dul… mergo jualan ya harus mau buatkan…”.
Dul :”..hhhhhh… mbok ya yang seperti ini dicerirakan sama dik Aseh mbakyu… siapa tahu kalau mbakyu Prenjak yang cerita terus di Aseh jadi gimana sama aku…hhhhhh”.
Tinul :” ora usah mbakyu nanti malah dikira promosi… lha orangnya aja belum layak dipromosikan kok…”.
Mbakyu Prenjak :” hhhhhh… tenang Dul… pasti akan aku ceritakan sama dik Aseh… tapi bukan gosip ya apa adanya ya…”.
Dul :” iya mbakyu apa adanya dengan data ku yang lengkap ya…. biar ga dikira bohongan..”.
Tinul :” koyok arep nglamar apa aja Dul…Dul”.
Dul :” ora ya Nul… gini lho sekalipun kita cerita berdasar data yang dilihat dan dialami sendiri, omongan kita tetap berbahaya dan dapat menyakiti orang kalau kita masih memiliki jiwa yang dikuasai oleh sikap jahat …tapi aku yakin mbakyu Prenjak setuju aku sama Aseh…ya mbak…”.
Tinul :” mbakyu Prenjak pasti setuju Dul… tapi ga tahu apakah Aseh setuju apa tidak…”.
Dul :” makanya aku minta tolong mbakyu Prenjak … lha kan bener tho mbakyu”.
Mbakyu :” ….hhhhhh… lha ngopo kok ga berani omong sendiri Dul….”.
Tinul :” ya ga berani lha belum mandi… wis sana mandi dulu Dul…. njijiki… wis ngrusuhi rembugan durung adus sisan…. sana mandi…”.
Dul :” siap…tenan ya mbakyu dicerirakan sama dik Aseh ya…”.
Mbakyu Prenjak :” cerita ya belum mandi ya… hhhhhhh..”.
Met pagi… semoga Tuhan memberkati hidup dan karya kita. (Jumat, 8 Maret 2019, Romo Andita)