Cerpen Renungan: Berdoa dan Didoakan
[Parokiminomartani] – Si Dul yang bangun kesiangan langsung ke dapur untuk menyiapkan kopi tubruk, tetapi sampai di dapur kopi tubruk sudah siap untuk dinikmati ” waaaah telat lagi aku ya Nul….”.
Tinul :” hhhhhh…. bukan telat lagi Dul… tapi sudah tidak ada niat “.
Dul :” aku itu sudah niat ya Nul… lha tadi itu sudah bangun kok tapi kok ya terus tidur lagi…”.
Tinul :” lha kalau itu namanya niat tidur lagi..”.
Dul :” lha aku kan sudah niat bangun… hanya tidur lagi… wis besok aku kan membangun niat bukan untuk bangun tetapi niat untuk buat kopi….”.
Tinul :” ya apapaun niat kamu yang penting bangun terus buat kopi… sing penting ada kopi tubruknya Dul :”
Dul :” siap Nul…”.
Tinul :” ya harus siap Dul… jangan buat orang lain menunggu… makanya langsung aku buat kopinya… lha nunggu kamu ya bisa-bisa ga minum kopi..”.
Dul :” santai Nul… besok pagi ga usah menunggu… aku akan siap sebelum kamu bangun… kan hidup ini tak ubahnya menunggu datangnya dua waktu yaitu yang pertama adalah menunggu datangnya waktu doa dan ya kedua adalah menunggu datangnya waktu didoakan… semoga setiap hari bertambah nilai iman dan amal kasih kita..”.
Tinul :” nah kuwi… sing penting amal kasih Dul… wis saiki wujudkan amal kasihmu itu dengan membuang sampah yang sudah menumpuk sejak kemarin belum kamu buang..”.
Dul :” weeeh telat maneh aku…”
Met pagi …. semoga Tuhan memberkati hidup dan karya kita. (Rabu, 23 Januari 2019, Romo Andita)
foto: Maksimus M Kian