Cerpen Renungan: Bukan Ukuran Tapi Manfaatnya
[Parokiminomartani] – Ketika Gombloh menyapu halaman menemukan beberapa uang koin, tetapi hanya diletakkan begitu saja di bangku bambu samping rumah. Melihat hal itu si Dul langsung mengambil uang logam dan memasukkamnya ke adalam kotak kecil. “waaah jangan sia-siakan uang logam kecil ini Mbloh … kalau dikumpulkan bisa jadi banyak lho…” kata si Dul pada Gomnloh sambil memasukkan uang logam dalam kotak
Gombloh :” ya situ kamu kumpulkan saja Dul … mau sampai berapa lama kotak itu akan penuh Dul “.
Dul :” hhhhhhh …ya ga tahu Mbloh…. aku yang penting ngumpulke apa yang dipandang tidak berharga ini … eeee… siapa tahu dikemudian hari akan sungguh bermanfaat “.
Gombloh :” terus arep dienggo opo Dul…. uang logam seperti itu “.
Dul :” jangan lihat kecilnya tapi lihat nanti manfaatnya…. biar uang logam itu kecil baik nilainya maupun bendanya tapi akan sungguh bisa menjadi besar nilai manfaatnya Mbloh..”.
Gombloh :” lha emang iya Dul…. tapi mau sampai kapan… lha kalau nemu uang logam itu juga tidak setiap hari kok…”.
Dul :” ya bukan hanya pada saat nyapu halaman menemukan uang logam tetapi kalau kembalian saat belanja ada uang logam jangan dibuang tapi masukkan kotak ini Mbloh… pasti akan cepat penuh…”
Gombloh :” ok Dul… nanti kalau ada kembalian uang logam aku ikhlas memasukannya ke dalam kotak yang kamu pegang ini… asal ditaruh di luar tidak di dalam kamar..”
Dul :” ini bukan soal ikhlas atau tidak lho Mbloh…. karena Ikhlas atau tidak hati kita saat berbagi, tetapi itu memberikan sukacita, pasti akan menjadi berkat bagi mereka yang menerimanya maupun bagi diri kita sendiri yang mau berbagi…”
Gombloh :” lho kalau hanya uang logam kembalian dari belanja aku tidak berpikir ikhlas apa tidak tetapi ga penting ”
Dul :” emang ga penting Mbloh… karena yang penting sekarang kamu gek ndang nyelesaikan nyapunya itu ….kalau tidak pingin kena semprot lagi dari Tinul lho….”.
Gombloh :” ooooo… iyo… wah iso ora sarapan kalau dia marah nanti….”.
Dul :” wia rampungke sana… bentar tak buatkan kopi tubruk…”
Met pagi …. semoga Tuhan memberkati hidup dan karya kita. (Rabu, 6 Februari 2019, Romo Andita)