Cerpen Renungan: Keikhlasan Hati Sumber Kebahagiaan
[Parokiminomartani] – Tinul yang masih heran dan penasaran dengan mbakyu Welas yang selalu kelihatan bahagia dalam hidupnya. ” nah tak tunggu-tunggu je baru kelihatan…. sini Dul… aku mau cerita sama kamu je ” pinta Tinul pada Si Dul saat masuk dalam dapur.
Dul :” weeeh pagi-pagi kok sudah mau cerita… mau cerita mimpi tadi malam ya Nul…”.
Tinul :” bukan mimpi Dul…. aku tidur itu jarang mimpi ya… tapi kalau sekali mimpi pasti horor…”.
Dul :” seperti beberapa hari yang lalu itu ya Nul… pagi-pagi buta teriak-teriak “.
Tinul :”hhhhhhh… iya sampai kamu sama Gombloh bangun… ya gitulah kalau pas mimpi horor… bisa ga tidur semalaman je”
Dul :” yang akhirnya aku yang masak karena masih molor di pagi harinya…. wis saiki mau cerita apa sebenarnya”
Tinul :” aku itu masih kepikiran je sama mbakyu Welas… kok masih bisa happy meski kehidupanya seperti itu bahkan tidak jarang orang-orang itu banyak yang memandang dengan sebelah mata tapi tetap happy aja itu”
Dul :” itu yang memandang dengan sebelah mata tanda orang tidak bisa bersyukur…. lha kedua matanya sehat kok melihat hanya dengan satu mata… kasian GUSTI memberi dua mata sehat kok yang dipakai hanya satu mata “.
Tinul :” ora lucu ya Dul… maksudku bukan orang yang memandang dengan satu mata tapi mbakyu Welasnya itu…”.
Dul :” hhhhhhh… kamu tepat kalau tanya itu pada aku Nul… kan yang tahu adik iparnya…. gini Nul … kesuskesan, pujian dan kekayaan bukanlah sumber utama bagi kebahagiaan karena sumber utama kebahagiaan hidup kita muncul dari dalam lubuk hati kita sendiri saat kita mampu menjalani hidup dengan keikhlasan hati….”.
Tinul :” kalau itu aku yakin Dul… tapi soal adik ipar mbakyu Welas aku ga yakin…. lha kamu ketemu sama Asih aja ga berani kok mau jadi adik iparnya mbakyu Welas….”.
Dul :” sabar Nul…. saatnya akan tiba…”.
Tinul :” saatnya kapan Dul… keburu terbang jauh kapok kamu….”.
Dul :” hhhhhh…. lha piye Nul “.
Tinul :” lha piye… lha piye… wis ngawe kopi tubruk aja dulu biar bisa berpikir… bukan lha piye…”. Met pagi …..semoga Tuhan memberkati hidup dan karya kita. (Selasa, 5 Februari 2019, Romo Andita)