Cerpen Renungan: Butuh Waktu untuk Memulikan Keadaan
[Parokiminomartani.com] – Pagi-pagi sekali Gombloh sudah langsung mau jalan-jalan pagi. Baru sesaat Gombloh meninggalkan Si Dul yang lagi menyapu halaman depan rumah, dia sudah kembali. Dul melihat Gombloh kembali langsung bertanya, ” lho kok sudah balik lagi … emang tadi jalan-jalan ke mana Mbloh?”
Gombloh: “Wis ga jadi jalan-jalannya.”
Dul: “Weeeeh lha emang sudah dandan mau jalan-jalan pagi pakai sepatu dan celana baru je kok ga jadi jalan-jalan ki piye.”
Gombloh: “Lihat aja sana di ujung jalan ada siapa … lihat juga di perempatan sana ada siapa juga?”
Si Dul langsung menuju jalan melihat siapa yang di ujung jalan dan yang di perempatan: “Hmmmmm … hhhhhhhhh.”
Gombloh: “Kenapa senyum-senyum gitu … piye mau nemani aku jalan-jalan?”
Gombloh: “Hhhhhhhhhh … wis ora wae Mbloh … tak nyapu latar wae malah sehat awak, ati lan pikirane …. tinimbang ketemu sama mereka.”
Gombloh: “Maka dari itu … dari pada terus jalan-jalan ketemu mereka malah tambah masalah nanti.”
Dul: “Ya kuwi masalahnya …. aku ora pengen tambah masalah Mbloh … lha kalau sudah ketemu mereka pasti ada masalah baru je.”
Gombloh: “ya itulah aku menghindar Dul … wis jangan mudah kita untuk membuat suatu persoalan karena pasti akan melahirkan perselisihan dan butuh waktu, kesempatan, tenaga dan hati untuk memperbaiki kembali keadaan yang sudah rusak itu.”
Dul: “Bener Mbloh … oya aku tahu caranya untuk bisa tetap jalan-jalan … tanpa harus berhenti ngobrol sama mereka.”
Gombloh: “Piye caranya.”
Dul: “Tunggu aja … sebentar lagi kan mbakyu Prenjak lewat sini Mbloh … jalan-jalan aja berdua sama Mbakyu Prenjak. Pasti mereka akan diam saja … di samping itu kamu bisa mendengarkan suara mbakyu Prenjak yang miriiiiiiiip sekali sama dia Mbloh.”
Gombloh: “Waaaaah … tambah masalah baru iya … wis tak nyapu wae sini.”
Dul sambil memberikan sapunya pada Gombloh: “Waaaaah … makacih Mbloh … bentar lagi mbakyu Prenjak lewat lho … hhhhhhh …. Met pagi … semoga Tuhan memberkati hidup dan karya kita. (Minomartani, Kamis, 9 Agustus 2018, Romo Andita)