Cerpen Renungan: Dari Hati Jernih Singkirkan Keakuan
[Parokiminomartani.com] – Tinul yang penasaran dengan kegelisahan Si Dul memberanikan diri bertanya. ” Dul … kenapa kok pagi-pagi sudah gelisah bermuram durja seperti itu?”
Dul: “Hmmmmm … piye ora gelisah Nul … lha selama ini aku kurang opo … setiap kalau ada acara kegiatan di kampung tidak pernah absen lho … lha tadi dikatakan kalau aku sering pergi.”
Tinul: “Lha sepertinya kan hanya kemarin saja ga ikut pertemuan tho.”
Dul: “Ya itulah Nul … sekali saja ga ikut sudah dikatakan tidak pernah datang pertemuan … wis jan ora mutu tenan kok.”
Tinul: “Hhhhhhh … sabar Dul itu tandanya kalau kita manusia ini tidak bisa luput dari yang namanya kesalahan.”
Dul: “Weeh apa hubungannya Nul?”
Tinul: “Gini Dul … sehebat dan sebaik apapun seseorang pasti tidak bisa menghindari kesalahan atau dosa … kalau kita sadari dengan hati yang jernih setiap tindakan yang kita lakukan dosa selalu membayangi kita. Entah dosa itu sudah berupa tindakan dan kata-kata maupun hanya sebatas prasangka, iri dan dengki di hati kita. Tanpa kita sadari kuasa jahat selalu berusaha mempengaruhi kita untuk melakukan dosa dan memisahkan kita dari kasih GUSTI. Lebih buruk lagi kita sering membiarkan diri jatuh dalam kuasa dosa dan lebih senang bertahan hidup dalam kuasa dosa dari pada hidup dalam kuasa kasih GUSTI. Semuanya itu terjadi hanya karena keinginan kita untuk menunjukkan ke-aku-an.”
Dul: “Lha aku kan tidak menunjukkan ke -aku-an ku Nul?”
Tinul: “Aku tidak mengatakan keperti itu Dul … supaya kita waspada kalau yang namannya kesalahan atau dosa itu akan selalu mengikuti kita … tapi sekarang lebih baik ikut aku aja mbantu buat sarapan … dari pada mlongo ga jelas.”
Dul: “Waaah ayo … tapi digawekke kopi ya … met pagi … semoga Tuhan memberkati hidup dan karya kita. (Minomartani, 30 Januari 2018, Romo Andita)