Cerpen Renungan: Dimulai dari Kebiasaan
[Parokiminomartani] – Meski tidak gampang bagi Gombloh untuk mengerjakan apa yang biasa dilakukan oleh si Dul tetapi dia harus berusaha untuk menyelesaikan pekerjaan itu dengan baik. ” waaah kalau dirasakan memang tidak mudah dilakukan meskipun kelihatannya sederhana… jan hebat si Dul ki…” guman Gombloh saat menyadari bahwa yang dilakukan memang tidak gampang. Tinul yang melihat apa yang dilakukan Gombloh berkomentar ” hhhhh…susah ya Mbloh…alon-alon wae sing penting rampung….”
Gombloh :” iya je Nul….wah ternyata hebat ya si Dul …setiap pagi melakukan hal seperti ini”.
Tinul :” ya awalnya pasti susah Mbloh….dulu awal-awal si Dul juga mengalami kesulitan yang sama…”.
Gombloh :” lha kalau aku lihat Dul…enak-enak saja mengerjakannya…bahkan sering aku lihat malah sambil nyanyi-nyanyi ga jelas gitu”.
Tinul ;” kan itu sekarang Mbloh…sudah sekian kali melakukan jadi sudah terbiasa jadi ya gampang-gampang aja Mbloh…”.
Gombloh :” berarti aku juga harus terbiasa biar gampang-gampang saja melakukannya”.
Tinul :” lha apek itu Mbloh….segala sesuatu kalau kita memulai hal yang baru pasti butuh perjuangan, kesulitan bahkan kalau perlu pengorbanan. Tetapi kalau kita lakukan dengan tekun dan ikhlas hati pasti hasilnya akan melegakan hati kita Mbloh… happy aja melakukannya… bahkan tidak berpikir ada untungnya atau tidak….bagus kalau kamu mau mengerjakannya tiap pagi…”.
Gombloh :” iya… ya Nul… tapi Dul mau ga aku gantikan…”.
Tinul :” hhhhh…pertinya dia ga mau digantikan…lha kalau kamu gantikan nanti dia ga ada kesempatan ke temu dik Asih nya Mbloh….”.
Gombloh :” hhhhh….o iya…wah bisa perang baratayuda nanti Nul…”.
Tinul :” sesekali aja ga apa Mbloh…”.
Gombloh :” bentar-bentar Nul…kalau seperti ini jadinya sama ga seperti yang dibuat Dul…”.
Tinul :” wiiiis kamu sementara lihat aja dulu tak tandangane dari pada ga jadi malah bisa- bisa ga sarapan kita…”.
Gombloh :” hhhhh….ora mung ga sarapan Nul…tapi kena semprot si Dul pastinya…”
Tinul :” jelas itu Mbloh..”
Met pagi…..semoga Tuhan memberkati hidup dan karya kita. (Selasa, 2 Juli 2019, Romo Andita)