Cerpen Renungan: Efek

[Parokiminomartani] – Matahari belum juga tinggi Tinul sudah disibukkan dengan asap dari pembakaran sampah rumah tangga, selain menyesakkan nafas juga membawa bau yang tidak sedap ” Dul…kita punya masker ga…” pinta Tinul pada si Dul yang lagi mau membuang sampah.

Dul :” ada Nul…itu yang di almari samping televisi….tapi ambil sendiri ya aku mau buang sampah je…”.

Tinul :” jangan dibakar lho ya…asepnya itu lho ke mana-mana mengganggu..”.

Dul :” galah Nul…ini tempatnya ada di TAPIA bukan untuk di bakar…”.

Tinul :” kalau dibakar menambah asep di pagi hari…ga sehat…”.

Dul sambil senyum :” hhhhhh…maunya praktis dan efektif Nul….kan tidak perlu jalan untuk buang dan sisa pembakaran bisa jadi pupuk “.

Tinul :” lha iya Dul…cuma ya masalah asap di mana-mana itu pasti menganggu…tidak selamanya maksud baik itu akan diterima baik juga lho Dul…bahkan tidak selamanya maksud baik itu tidak membawa akibat tidak baik….”.

Dul :” hhhhhh… apapun yang kita lakukan pasti akan ada buah kebaikannya tetapi juga ada efek tdak baiknya Nul….tergantung dari kita kalau kita menerima apa yang yang hasilkan dari suatu tindakan meski hanya kecil ya pasti akan mengatakan tindakan itu baik sevaliknya kalau kita tidak menerima ya akan dikatakan itu ga baik….”.

Tinul :” lha kalau membakar sampah seperti ini…piye jal…”

Dul :” ya bagi yang bakar sampah baik…bagi tanah juga baik karena akan ada bahan untuk mengemburkan tanah…bagi tanaman apalagi Nul…ada pupuk ada karbon yang dibutuhkan untuk fotosintesis…”

Tinul memotong omongan si Dul sambil jengkel :” ada Tinul yang sesak nafas…”.

Dul senyum sambil jalan :” hhhhhh…itu efek samping yang tidak pernah dipikirkan sama orang yang membakar sampah Nul….hhhhhh”

Tinul :” wiiiiiis sana buang dulu sampahnya “.

Dul :” selamat menikmati efek samping ya Nul….”

Met pagi…..semoga Tuhan memberkati hidup dan karya kita. (Sabtu, 19 Oktober 2019, Romo Andita)

Paroki Minomartani