Cerpen Renungan: Egois Mengejar Kebahagiaan Diri
[Parokiminomartani.com] – si Dul pagi-pagi sudah duduk termenung di samping rumah. Tidak seperti biasa pagi-pagi sudah sibuk bergulat dengan daun-daun kering, dia hanya termenung dengan mata yang berkaca-kaca ” Dul … Kasdulah … ngopo je kok pagi-pagi membuka hari dengan kesedihan…” sapa Tinul yang melihat Si Dul yang kelihatan sedih.
Dul :” maunya ga sedih Nul … tapi kalau pas gini emang ga bisa ditahan je…”.
Tinul :” lha emang kenapa Dul….”.
Dul :” sory ya Nul … kalau agak sedikit lebay…”.
Tinul :” santai Dul … aku tahu siapa kamu …emang kenapa … gara-gara gambar semalam ya…”.
Dul :” ya gara-gara gambar semalam itu … jadi ga bisa tidur … sedih rasanya Nul … sepertinya apa yang sampai saat ini aku berikan tidak akan pernah cukup untuk membuat mereka bahagia … sedih dan nyesel juga rasanya je Nul…”.
Tinul :” itulah Dul … kita sering kali lupa dengan orang-orang yang menyayangi kita … kita sering kali terlalu egois untuk mengejar kebahagian sendiri hingga kita melupakan kebagiaan orang yang sunggung mengasihi kita tanpa mengenal pamrih … dia orang tua kita…”.
Dul :” itulah Nul … jangan sampai terlambat untuk membuat mereka bahagia … siapapun mereka yang mengasihi kita Nul…”.
Tinul :” iya Dul … tapi pagi-pagi sudah sedih-sedih seperti ini…”.
Dul :” lha piye Nul … akan lebih sedih lagi kalau kamu tidak segera buat sarapan Nul … wis lapar je….”.
Tinul :”ooooooo … malah sing dipikir perut kosong … ya tak masakke dulu…”
Dul :” lha ini ya sudah lapar je Nul…”.
Tinul :” jangan-jangan kamu nangis karena lapar Dul…”.
Tinul :” sepertinya gitu Nul….”.
Tinul :” ooooooo … solotoloyo kowe …. Met pagi … semoga Tuhan memberkati hidup dan karya kita. (Senin, 26 November 2018, Romo Andita)