Cerpen Renungan: Hak Kepemilikan
[Parokiminomartani] – Tinul pulang dari senam pagi bersama ibu-ibu kampung sampai depan pintu samping rumah dikagetkan dengan setumpuk mangga madu yang masih dalam keranjang ” Mbloh … Gombloh …ini mangga milik siapa kok ada di sini…” teriak Tinul pada Gombloh yang sedang menikmati istirahat di bawah pohon
Gombloh :” lha ga tahu…lha dari tadi aku datang sudah ada di situ kok… tanya si Dul sana mungkin dia tahu…”
Tinul kembali teriak :” Dul…Kasdulah…ini mangga milik siapa…”.
Dul langsung keluar dari dapur :” weeeeeh….pagi-pagi sudah teriak-teriak…”.
Tinul sambil menunjuk mangga :” ini punya siapa…kok diletakkan di sini..”.
Dul :” lha punya kitalah Nul… masak punya tetangga…”.
Tinul yang heran :” punya kita… emang kita punya mangga jenis ini… lagi pohon pohon mangga kita aja belum berbuah kok…”.
Dul sambil senyum :” emang bukan mangga di pekarangan kita…”.
Tinul makin heran :” lha terus mangga siapa…jangan-jangan kamu ambil mangga tetangga ya…”.
Dul dengan entheng menjawab :” emang iya…”.
Tinul :” Dul… ngapain harus ambil punya tetangga…mbok beli aja kalau emang mau bukan ngambil punyak orang…”.
Dul :” lha emang pohon mangganya itu di pekarangan tetangga Nul…cuma yang aku ambil itu mangga yang dahannya masuk ke pekarangan kita…kan itu jadi milik kita…”.
Tinul :” wiiiiis jan ngawur tenan kamu itu Dul… meskipun itu dahannya masuk kenpekarangan kita, bukan berarti itu menjadi milik kita… apapun yang bukan menjadi milik dan hak kita jangan pernah kita mengambil atau menikmatinya. Karena dengan menghargai milik atau hak orang lain kita sebenarnya menghargai diri kita sendiri….”.
Dul sambil senyum :” hhhhhhhh…aku tahu itu Nul…lha aku ambil bukan hanya izin tapi malah disuruh yang punya pohon mangga kok…jelek-jelek gini Kasdulah masih tahu kapan saatnya tetangga akan ngasih mangganya ke kita kalau….”
Gombloh langsung menyahut omongan si Dul :” kalau ga ya pasti kamu curi tho…”.
Dul sambil senyum :” hhhhhhh…kok tahu..hhhh…wis iki mau rembugan terus atau mau sarapan…”.
Tinul :” wis kono kalian berdua sarapan….aku cari mangga yang sudah matang…”.
Dul :” hmmmm… mau makan mangga aja kok ndadak protes Nul…Sarinul…”
Met pagi….semoga Tuhan memberkati hidup dan karya kita. (Rabu, 19 November 2019, Romo Andita)