Cerpen Renungan: Harapan
[Parokiminomrtani] – Pagi-pagi Si Dul sudah sibuk di samping sumur untuk melihat apakah bibit yang disemai sudah mulai berkecambah, tetapi sedikit kecewa karena sebagian persemaiannya diacak-acak binatang. ” waaaaah….wis emang tidak ada sopan santunnya babar blas….” keluh si Dul
Tinul yang sedang mencuci perkakas dapur kaget dengar keluhan si Dul langsung menyahut :” eiiit siapa yang kamu katakan babar blas ga punya sopan santun…”.
Dul juga ikut kaget ketika tahu-tahu mendengar Tinul bicara :” weeeh tak kira ga ada orang je … jebulnya ada kamu tho Nul…”.
Tinul :” lha sing mbok delok itu apa Dul… Dul…lha makhluk sebesar gini kok ga kami lihat…”.
Dul :” hhhhhh…lha ora kethok tenan je Nul…”.
Tinul :” ga kelihatan atau emang ga mau peduli….ngopo je kok pagi-pagi sudah ngomel”.
Dul sambil menujukkan tempat persemaian benoh tanaman :” ini lihat….diacak-acak…lha kalau gini apa unya soapan santun Nul…wis babar blas ora nduwe sooan santu….”.
Tinul :” hhhhhhh….kalau punya sopan santun pasti sudah ikut menyirami Dul….jenengane wae kewan… malah dimakan bibit yang kamu semai itu…”
Dul :” iya je Nul….lha ini ga ada sama sekali je bibitnya…satupun ga tersisa lho…”.
Tinul :” padahal pagi ini seharusnya sudah mulai berkecambah ya Dul…”.
Dul :” lha iya Nul…makanya aku lihat….wis harapan pupus gara-gara binatang yang ga punya sopan satun…”.
Tinul :” hhhhhhhh…harapan pupus ya Dul…emang Dul harapan itu hak kita manusia tetapi harus kita ingat ada yang juga mempunyai harapan pada diri kita yaitu GUSTI yang punya kuasa atas kehidupan yang ada. Biar tidak kecewa dan menjadi lebih bijak kita menjalani hidup dibalik setiap harapan yang kita miliki, kita sisipi pula harapan GUSTI untuk kita….”
Dul langsung memotong :” lha njuk harapan GUSTI untuk aku apa Nul hubungan dengan binatang yang ga punya sopan santun “.
Tinul :” hhhhhhh…ya kamu disuruh kasih makan Dul…sama binatang itu…kalau mau dapat makan ya berilah dahulu makanan kepada yang lain bahkan pada binatang…kan binatang butuh makan juga Dul…”.
Dul :” waaah ya susah Nul…”.
Tinul :” ya memang susah…se susah kamu deketi dik Asih…”
Dul :” apa hubungannya Nul…”.
Tinul :” adalah…bagaimana dik Asih akan dekat kalau kamu ga mau mendekati dahulu…nanti keburu dimakan sama binatang yang ga punya soapan santun babar blas lho…”.
Dul :” waaah jangan sampai….”
Met pagi…..semoga Tuhan memberkati hidup dan karya kita. (Minggu, 25 Agustus 2019, Romo Andita)