October 9, 2024

Cerpen Renungan: Hidup Sekali dan Berbuat Baik

[Parokiminomartani.com] – Dengan setia dan tekun Tinul tetap merawat dengan baik pohon pisang yang telah dipanen buahnya, meski dia tahu bahwa pohon pohon pisang itu akan mati setelah berbuah. “Nul … kamu itu ngapain? Lha pohon pisang tinggal mati saja kok masih kamu rawat … sia-sia Nul … ga ada pohon pisang itu yang bisa berbuah dua kali,” komentar Si Dul.

Tinul: “Hhhhhh … ga apa Dul … kasihan aja … dulu sebelum ada buahnya kita rawat baik-baik … sekarang setelah berbuah kita biarkan saja.”

Dul: “Lha kan memang hukum alamnya seperti itu Nul … mau diapakan lagi.”

Tinul: “Ya seharusnya kita pelihara biarkan mati dengan sendirinya.”

Dul: “Ya ga apa dipelihara Nul tapi nanti tidak tumbuh tunas baru yang ga boleh kecewa lho … pohon pisang setelah dipanen buahnya emang harus ditebang supaya tumbuh tunas yang baru … gitu lho aturannya.”

Tinul: “Kasihan ya Dul pohon pisang itu.”

Dul: “Lha memang kenapa kok kasihan Nul … emang seperti itu hukum alamnya.”

Tinul: “Ya kasihan tho Dul … pohon pisang itu hanya diberi kesempatan berbuah hanya sekali … hidupnya hanya sekali … apa ga kasihan.”

Dul: “Hhhhhh … Nul … Nul .. bukan hanya pohon pisang yang diberi hidup hanya sekali … kita manusia ini juga diberi hidup hanya sekali … makanya contoh pohon pisang … seluruh hidupnya hanya memberikan kebaikan meski hanya sekali … coba kita manusia ini.”

Tinul: “Iya ya Dul … kita ini hidup juga hanya sekali … tapi berapa banyak kebaikan  yang kita lakukan dan berapa banyak dosa yang kita buat.”

Dul: “Hhhhh … sadar ya Nul … makanya mumpung masih diberi kehidupan ya jangan hanya pandai menambah dosa … tapi yang ditambah, kebaikan dan amal kasihnya … karena kita hanya diberikan kesempatan hidup hanya sekali.”

Tinul: “Pinter tenan kowe Dul … biar amal kasihmu bertambah mbok tolong buatkan aku teh hangat manis pakai daun mint ya … hhhhhh.”

Dul: “Oooooooo … dasar mblenuk … Met pagi … semoga Tuhan memberkati hidup dan karya kita. (Minomartani, 22 Februari 2018, Romo Andita)

Paroki Minomartani