Cerpen Renungan: Kebahagiaan
[Parokiminomartani.com] – Tinul hari ini mempunyai rencana untuk kembali mengumpulkan barang-barang yang dirasa memberikan arti di dalam hidupnya. Maka dia minta tolong pada si Dul untuk membersihkannya ” tulung ya Dul bantu aku membersihkan barang-barang ini…” pinta Tinul pada si Dul.
Dul :” tenang Nul… santai aja pasti aku bantu..”.
” Matur nuwun ya Dul…” sahut Tinul
Dul :” perasaan setiap bulan kamu bersihkan kok ini sudah lama tidak kamu bersihkan … kenapa Nul”.
Tinul :” hhhhhhhh… aku pengen aja membersihkan kembali barang-barang ini…”.
Dul :” padahal sebagian sudah ga dipakai lagi ya Nul…”.
Tinul :” masih bisa dipakai semua ya Dul… bahkan masih sering aku pakai kok… hanya akhir-akhir ini aku suka pakai yang baru… jadi ini kurang aku perhatikan…”.
Dul :” padahal kalau di rasa … barang-barang yang lama ini kan memberikan dan bahkan kadang menjadi sumber kebahagiaanmu tho Nul..”
Tinul:” bener Dul ”
Dul :” Nul… kebahagiaan itu tidak mudah untuk sungguh kita dapatkan… bahkan kita sering kali berebut kebahagiaan bukan hanya dengan orang lain bahkan dengan diri kita sendiri. Tetapi kita lupa bahkan tidak pernah memikirkan bila kebahagiaan itu hilang maka kesedihan pasti kita rasakan. Maka pertahankanlan dan jagalah apa yang menjadi sumber kebahagian itu.. jangan sampai hilang … kalau sampai hilang kamu pasti akan menyesal…”
Tinul :” lha pasti itu Dul… tapi memang kadang aku menjadi orang yang bodoh karena tidak mampu menjaga dengan baik apa yang membuat aku merasakan bahagia… makanya ini mulai aku rawat dengan baik lagi barang-barang yang menjadi sumber kebahagiaanku…”.
Dul :” dan pagi ini akan aku lengkapi kebahagiaanmu dengan buat nasi goreng ikan asin… hmmmm mau Nul”.
Tinul :” mauuuu… kamu emang sumber kebahagiaanku kok Dul…”.
Dul :” gene sadar… kalau aku ini selalu menjadi sumber kebahagiaanku… makanya dijaga dengan baik ya …jangan sampai menyesal di kemudian hari….”.
Tinul :” iya… ya… wis gek buat nasgor ikan asinnya… wis ngeleh tenan iki “.
Dul :” siap komandan…”
Met pagi… semoga Tuhan memberkati hidup dan karya kita. (Jumat, 7 Desember 2018, Romo Andita)