Cerpen Renungan: Keindahan Proses
[Parokiminomartani] – Dengan hati-hati si Dul menyemai bibit buah di polybag yang sudah dipersiapkan sejak kemarin. ” weeeh…nanem apa Dul…kok kelihatan serius gitu…” sapa tinul yang melihat si Dul menyemai bibik tanaman di polybag.
Dul sambil tersenyum :” lihat saja nanti Nul hasilnya kalau sudah berbuah pasti kamu akan tahu aku nanam apa…”.
Tinul :” weleeeh ndadak nunggu sampai berbuah…..mau nunggu sampai berapa tahun Dul… muncul kecambahnya aja belum”.
Dul :” hhhhhh…ya begini ini seninya bercocok tanam Nul…tidak langsung bisa dinikmati hasilnya….”.
Tinul :” terlalu lama Dul…kalau mau merasakan buahnya… mbok sudah pergi ke pasar terus langsung beli buannya… lha dari pada nunggu bibit yang kamu tanam itu berbuah…keburu sudah ga pingin lagi”.
Dul :” Nul…ingat ya aku itu bukan mau cepet-cepet menikamati buahnya Nul…kalau aku biar aja bibit itu tumbuh nanti aku tanam di kebun belakang…siapa yang akan memitik buahnya ya siapa yang mau menikmati”
Tinul :” lha kalau kamu ga menikmati buahnya untuk apa nanam Dul…”.
Dul :” hhhh…aku menikmati nanamnya aja Nul…karena segala sesuatu yang kita tanam saat ini… buahnya tidak akan seketika juga dapat kita nikmati saat ini…”
Tinul :” lha kapan kita bisa menikmati buahnya”.
Dul :” hhhhhh…aku beritahu tapi terus kamu beli buahnya di pasar ya biar kita bisa nikmati bersama…”.
Tinul :” maunya…”.
Dul :” kan emang kamu mau tahu buah apa jadi ya beli Nul…ya..ya…”
Tinul :” itu akal-akalmu Dul ”
Met pagi…..semoga Tuhan memberkati hidup dan karya kita. (Jumat, 5 Juli 2019, Romo Andita)