Cerpen Renungan: Kumpul Ora Kumpul Neng Ngrasani
[Parokiminomartani.com] – Dul yang pulang dari jalan-jalan langsung menemui Tinul yang sedang membuat sarapan. “Nul masak opo kok baunya enak banget,” sapa si Dul yang sudah mencium bau masakan sejak masuk halaman rumah.
Tinul: “Kali ini sarapan kita istimewa Dul … tidak seperti biasanya.”
Dul yang semangat ingin tahu masakan Tinul langsung bersemangat: “Waaaaah … mantap … apa istimewanya?”
Tinul: “Hmmmmm … kali ini kita sarapan nasi goreng ikan asin pakai pete … piye?”
Dul: “Hmmmmm … itu bukan spesial Nul … tapi habitus kita tiap pagi nasi goreng spesial ala Tinul yang mblenuk … besok nasingoleng spesial ala Gombloh … besoknya nasi goreng ala Kasdulah …. heeeeeh … tak kiro spesial tenan Nul … Nul.”
Tinul: “Hhhhhhh … biar tambah semangat sarapannya Dul … lha kok pulang jalan-jalan teriak ke dapur ono opo Dul.”
Dul: “Itu tadi ketemu sama mbakyu Prenjak … saut manuk Nul … kamu nanti sore diminta datang ke balai RT ada kumpulan.”
Tinul: “Lhooo … kan belum jadwalnya untuk kumpul kok sudah mau ada kumpulan.”
Dul: “Ya mungkin karena sudah saling merindukan jadi buat acara kumpul-kumpul.”
Tinul: “Hmmmmm … paling diajak makan terus gosip.”
Dul: “Kalau gitu istilahnya bukan ‘makan ora makan sing penting ngumpul’ … tetapi jadinya ‘kumpul ora kumpul sing penting ngrasani’ ya Nul … hhhhhhhhh.”
Tinul: “Ya itu masalahnya Dul … mbok ya kalau kumpul itu buat sesuatu yang baik … kan kebaikan yang kita lakukan pertama-tama bukanlah untuk orang lain tetapi untuk diri kita sendiri.”
Dul: “Ya diberi contoh bagaimana buat ke akan itu.”
Tinul: “Carane piye Dul?”
Dul: “Diajak aja mereka buat nasi goreng spesialmu itu … nasi goreng ikan asin plus pete … kuwi mengko istilahe … jadi kumpul ora kumpul sing penting mambu pete … hhhhh … Met pagi … semoga Tuhan memberkati hidup dan karya kita. (Minomartani, Rabu 18 Juli 2018, Romo Andita)
Foto hasil jepretan Ali Subachi