Cerpen Renungan: Lakukan dengan Ketuluan dan Keiklasan Hati
[Parokiminomartani.com] – Pagi-pagi benar Tinul sudah rapi dan siap mau jalan. “Si Dul yang baik hati dan mania meski tanpa gula minta tolong ya … selesai nyuci nanti terus belanja sayuran di warung mbakyu Dharmi ya … please.”
Dul: “Hmmmm … kalau punya maksud pasti merayunya ga ketulungan … emang mau ke mana tho Nul … lha masih banyak ayam yang tidur kok sudah dandan rapi gitu?”
Tinul: “Ini mau nemani ibu-ibu pengurus kampung untuk bagi-bagi sembako.”
Dul: “Ooooooo … alah Nul … Nul … arep bagi-bagi sembako aja kok pakaiannya seperti mau kondangan.”
Tinul: “Hhhhhhh …. harus menyesuaikan dengan pejabatnya Dul … kata mereka kalau nanti difoto itu kelihatan cantik dan ayuuuu … gicuuuu.”
Dul: “Lha memang mau bagi-bagi atau mau pada selfy … biar bisa diungah di sosial media.”
Tinul: “Hhhhhh … sepertinya dua-duanya Dul … kan sambil menyelam minum air Dul.”
Dul: “Hati-hati lho kalau terlalu banyak minum ntar pipis terus di jalan … hhhhh … Nul ingat … Meski kebaikan yang kita lakukan kalau itu tidak dengan ketulusan dan keikhlasan hati maka hanya akan menjadi kebohongan dan justru akan membawa kita ke dalam kuasa dosa.”
Tinul: “Kan aku hanya menemani saja Dul … mereka yang mau bagi-bagi kok … aku juga ga ikut foto-foto dengan mereka.”
Dul: “Ikut selfy juga ga apa Nul … hanya mengingatkan aja supaya tidak melenceng jauh dari maksud baiknya.”
Tinul: “Benar Dul … tapi akan lebih baik kalau kamu nanti yang masak sekalian ya siapa tahu sampai siang perginya sama ibu-ibu.”
Dul: “Santai Nul kalau cumak masak nasi beres.”
Tinul: “Maksudnya masak sayur dan lauknya sekalian.”
Dul: “Kan pergi sama-sama ibu-ibu … siapa tahu sekalian beli makanan … hhhhh.”
Tinul: “Ngarep … Kalau berharapan itu jangan pada ibu-ibu tapi sama GUSTI Dul.”
Dul: “Hhhhh …iya ya Nul wis gek mangkat kono … Met malam … semoga Tuhan memberkati hidup dan karya kita. (Minomartani, Minggu, 18 Maret 2018, Romo Andita)