Cerpen Renungan: Masa Lalu
[Parokiminomartani] – Dul sambil menunggu air mendidih menikmati jajanan pasar yang tadi pagi dibeli Tinul. ” waaah makan apa Dul…” tanya Tinul yang mengagetkan si Dul.
Dul :” weeeeh marai kaget wae kamu ini Nul… ini makan jajanan pasar yang tadi pagi kamu beli….”.
Tinul sambil mengambil jajanan yang masih ada di piring yang dipegang Dul :” ooooo…masih tho … aku kira sudah habis je…”.
Dul :” hhhhhh… masih ya… tadi aku simpan dalam almari…”.
Tinul :” woooo pantes lha tadi aku cari di atas meja sudah tidak ada sama piring-piringnya … ternyata…”.
Dul :” ternyata tak simpan Nul… lha enak je… meski jajanan pasar jaman dulu tapi rasanya sudah cita rasa jaman now…”
Tinul :” lha itu laris je di pasar…kalau kesiangan dikit ya ga kebagian Dul…”.
Dul :” pasti banyak yang mulai kangen lagi sama jajanan pasar masa lalu ya…”.
Tinul :” iya Dul… makanya jangan mudah mengesampingkan yang kelihatannya kuno – konservatif … ternyata dikangeni juga..”.
Dul :” hhhhh…itulah Nul… orang yang mempunyai pandangan konservatif itu belum tentu kuno … maka sekalipun kita mempunyai dan berpandangan amat konservatif serta kolot, saat berhadapan dengan hal-hal baru yang menggoncang batin, kita harus mampu menjadikannya permenungan yang secara alami akan menuntun ke pertimbangan masa depan….”.
Tinul :” jajanan pasar ini ya Dul…kemasannya emang konservatif tapi rasanya selera kekinian … makanya banyak yang suka..”.
Dul sambil memukul pelan tangan Tinul : ” iya..tapi tanganya jangan terus berada di atas piring …. ingat Nul…berat badanmu makin bertambah…”.
Tinul :” hhhhh… ini tidak akan menambah satu ons pun kok Dul…”.
Dul :” wis sak karepmu…. ngeyelan…”
Met pagi ….semoga Tuhan memberkati hidup dan karya kita. (Selasa, 25 Juni 2019, Romo Andita)