Cerpen Renungan: Melepaskan Lingkaran dan Jerat Kesalahan
[Parokiminomartani.com] – Si Dul yang melihat Gombloh keluar dari kamar langsung memberikan komentarnya. “Weeeh wis siap melangkah mengisi hati dengan rutinitas kerja ya Mbloh … wis orang yang optimis ya seperti kamu.”
Gombloh: “Oooooooo … ya harus Dul … kita itu harus mengisi hidup kita saat ini dengan karya yang positif agar bisa melanglang ke depan dengan optimis … ternyata kamu masih ingat yang aku katakan kemarin ya.”
Dul: “Selalu aku ingat kata-kata mu yang baik-baik itu.”
Gombloh: “Siiiip Dul … kata-kata yang tidak baik buang jauh … hidup jangan mau dibebani kata-kata yang tidak baik.”
Dul: “Benar Mbloh … karena kata-kata yang tidak baik akan membuat kita semakin berbuat kebaikan … hidup akan lebih indah dan membahagiakan kalau kita mampu lepas dari lingkaran dan jerat kesalahan.”
Gombloh: “Ane demen dengan kalimat itu Dul ‘hidup akan lebih indah dan membahagiakan kalau kita mampu lepas dari lingkaran dan jerat kesalahan’ … karena kesalahan muncul dari niat yang tidak baik … kalau gitu tak menikmati kopi dulu ya Dul sambil merenungkan kata-katamu.” Sambil Gombloh melangkah ke ruang tengah untuk mengambil kopi tubruk. Namun sesaat kemudian Gombloh keluar sambil berteriak, “Dul … mana kopi tubruknya … kok ga ada.”
Dul: “Lha emang belum buat kok.”
Gombloh: “Kok belum buat piye … Tinul ga buat ya.”
Dul: “Yang janji mau buat kopi tubruk tadi malam siapa.”
Gombloh: “Aku yang janji … tapi kan biasa buat kalau aku kesingan jadi lupa untuk buat.”
Dul: “Hhhhhhhh … awalilah hari dengan sekecil mungkin berbuat kesalahan … wis sana kerja … semua juga ga minum kopi kok.”
Met pagi … semoga Tuhan memberkati hidup dan karya kita. (Minomartani, 19 Mei 2018, Romo Andita)
Foto: Taman Doa Maria Dolorosa, Larantuka, Flores (oleh Andywan Yunus)