Cerpen Renungan: Memilih
[Parokiminomartani.com] – Gombloh pulang dari jalan-jalan membawa ikan gurameh dan ayam potong langsung menuju ke dapur. “Nul … Sarinul … ini ayam potong sudah bersih siap dimasak dan ikan gurameh juga siap untuk dimasak,” sapa Gombloh pada Tinul yang lagi buat kopi tubruk.
Tinul: “Weeeh tumben Mbloh … pulang-pulang bawa ikan dan ayam.”
Gombloh: “Kebetulan aja Nul pas lewat aku lihat kok ikannya masih segar dan ayam potong ya juga baru datang jadi sekalian aku beli bisa untuk lauk siang nanti.”
Tinul: “Hmmmmm … lha mau dimasak yang mana dulu Mbloh.”
Gombloh: “Enaknya yang ikan dulu Nul … kan lebih mudah rusaknya dibandingkan ayam Nul.”
Tinul: “Tapi kalau siang itu enak pakai ayam Mbloh … dibakar atau di masak sayur opor Mbloh … lebih pas … nanti ikannya dibuat pepes aja … bisa untuk malam atau besok sarapan pagi.”
Gombloh: “Waaaah … aku manut aja Nul … mau ayam dulu atau ikan dulu … sing penting mateng wae.”
Tinul: “Ok siiip … mau dimasak ayam bakar atau dimasak sayur opor.”
Gombloh: “Dimasak ayam bakar wae Nul … tapi kalau siang makan pakai opor ayam hmmmmm … enak lho Nul.”
Tinul: “Lha piye …. ayam bakar atau opor ayam?”
Gombloh: “Wis ayam bakar aja Nul.”
Tinul: “Ok … bumbu ayam bakarnya mau pakai lada hitam apa bumbu Padang.”
Gombloh: “Weleh … bebas wae sing penting mateng … lha harus selalu memilih mana yang pas dan enak … padahal dua-duanya enak semua piye jal.”
Tinul: “Hhhhhhh … emang tidak mudah bagi kita untuk bisa memilih dua hal yang berbeda dengan tidak merugikan satu dengan yang lain … lebih mudah kalau tadi ayamnya dua ekor Mbloh … pasti dua-duanya bisa kita buat.”
Gombloh: “Lha tadi sudah keburu beli ikan duluan.”
Tinul: “Wiiiis dari pada binggung … ayamnya dibakar pakai kecap manis aja ya.”
Gombloh: “Ya wis itu aja Nul dari pada pusing arep makan apa.”
Tinul: “Setuju banget … kalau gitu kamu yang masak ayam bakarnya … kan itu spesialisasi kamu.”
Gombloh: “Malah aku sing masak … wis tuku iseh kon masak.”
Tinul: “Hhhhhhhh … bentuk tanggungjawab Mbloh … Met pagi …. Semoga Tuhan memberkati hidup dan karya kita. (Sabtu, 8 September 2018, Romo Andita)