January 24, 2025

Cerpen Renungan: Memohon dan Memberikan

[Parokiminomartani.com] – Sepulang dari sembahyang Gombloh menghampiri si Dul yang sedang asyik memandikan binatang piaraannya. “Weleh-weleh ini yang namanya cinta kehidupan …. lha orangnya belum mandi, binatangnya sudah wangi duluan,” sapa Gombloh pada si Dul yang tidak melihat kehadirannya.

Dul: “Waaaah ngawe kaget wae kowe Mbloh … wis rampung olehe sembahyang?”

Gombloh: “Ya wis Dul … kalau belum selesai ya ga mungkin sampai sini … orang itu kalau pagi-pagi ya diawali dengan sembahyang dulu … bersyukur atas kehidupan … minta diberi kesehatan … diberkati usahanya … dilindungi dan dijaga kehidupannya sepanjang hari ini … apapun kita sampaikan dan mohonkan pada GUSTI.”

Dul: “Hhhhhhhh … gitu Mbloh … jadi kamu masih juga minta kesehatan … dijaga hidupnya gitu-gitu ya.”

Gombloh: “Lha iyalah Dul.”

Dul: “Mbloh … sejauh yang aku tahu ini … Orang yang minta itu adalah orang yang tidak memiliki apa yang diminta … lha kamu minta sehat … minta dilindungi … emang kamu lagi sakit ya … emang kamu dalam keadaan bahaya kok minta dilindungi … Hanya mereka yang sudah merasakan diberi dan memiliki pasti tidak akan pernah meminta lagi Mbloh. Sebaliknya mereka yang masih merasa belum memiliki dan merasa kurang atau belum cukup pasti akan selalu meminta serta tak akan pernah mampu memberi.”

Gombloh: “Lha kudu piye jal kalau tidak minta.”

Dul: “Ya mintalah yang memang kamu belum mempunyai … contohnya, kalau doa mintalah supaya dibukakan pintu jodohmu … biar Meice dibukan hati untukmu … itu realistis Mbloh … karena sampai saat ini masih mengantung.”

Gombloh: “Memang GUSTI akan mendengarkan dan mengabulkan?”

Dul: “GUSTI itu bukan hanya mendengarkan Mbloh tapi sudah tahu apa yang ada jeritan dalam hatimu yang paling dalam … Meice … Meice … Meice … ce … ce … ce ….”

Gombloh: “Semprul kowe Dul … mung arep ngece wae ndadak dalil-dalil olehe omong … wis mbuh sak karepmu.”

Dul: “Hhhhhhhh … bubar sembahyang ora oleh esmosi eh emosi lho Mbloh … hhhhhhhhh … Met pagi … Semoga Tuhan memberkati hidup dan karya kita. (Minomartani, Selasa, 17 April 2018, Romo Andita)

Paroki Minomartani