Cerpen Renungan: Menahan dan Mengendalikan Rasa Iri dan Dengki
[Parokiminomartani.com] – Sudah beberapa hari Tinul menjalankan program dietnya dan untuk beberapa hari dia berhasil mengurangi porsi makannya. “Dul … coba lihat badanku sudah mulai kelihatan langsing apa tidak?”
Dul: “Sama aja Nul.”
Tinul: “Serius tho Dul … lihat dulu tho.”
Dul: “Bentar Nul.” Sambil masuk dapur Si Dul mengambil sendok makan yang stanlis, “hmmmmm … kalau dilihat dari bayangan sendok ini kamu sangat langsing dan seksi Nul.”
Tinul: “Dul serius tho … yang bener komentarnya … aku itu sudah berhasil mengurangi porsi makanku lho.”
Dul: “Hhhhhh … sory sory Nul … sebenarnya sama aja ga ada perubahan … hanya perasaan kamu aja yang melihatnya sudah mulai kurus.”
Tinul: “Masak sih Dul?”
Dul: “Ya kamu rasakan aja, apakah baju yang kamu pakai itu longgar apa tidak … kalau longgar ya berarti makin kurus … kalau sama saja ya memang ga berkurang apapun.”
Tinul: “Hmmmmm …. sepertinya sama aja ke Dul baju yang aku pakai.”
Dul: “Nah itu bisa merasakan … memang bagi orang yang sedang menjalankan program diet dan berhasil mengurangi porsi makan itu memang menjadi awal kesuksesan. Namun kesuksesan yang sesungguhnya bukan pada keberhasilan mengurangi porsi makan melainkan keberhasilan mengendalikan dan menahan keinginan dan nafsu makan di dalam hati.”
Tinul: “Berarti aku belum berhasil mengurangi berat badanku ya Dul?”
Dul: “Benar sekali … itu sama juga dalam kehidupan kita Nul … dalam kehidupan kita akan merasakan kedamaian yang penuh suka cita kalau kita mampu menahan dan mengendalikan rasa dengki dan iri dalam hati kita.”
Tinul: “Ya kalau mau hidup damai dan suka cita harus mampu puasa dari rasa iri dengki dan kesombongan Dul … sarapanku biar aku yang makan ya Dul … percuma tiwas ngurangi porsi makan tetap ga kurus … makan aja … Met pagi … semoga Tuhan memberkati hidup dan karya kita. (Minomartani, 12 Februari 2018, Romo Andita)