January 25, 2025

Cerpen Renungan: Menghadirkan Makna Kebaikan

[Parokiminomartani] – Sambil menunggu masakan matang, Tinul membuat tulisan kata-kata mutiara pada lembaran kertas lebar. ” Dul nanti tulisan ini dipasang di dinding rumah ya… biar setiap hari kita bisa membacanya…” pinta Tinul pada Si Dul yang dari tadi melihat apa yang dilakukan Tinul.

Dul :” oooooo… dari tadi itu maksudnya itu tho…mau dipasang di mana saja Nul..”.

Tinul :” ya semua dinding rumah termasuk kamar mandi bahkan kalau perlu kita pasang di tiang listrik depan rumah…”.

Dul :” ngawur wae kamu itu…. itu namanya merusak keindahan…”.

Tinul :” lha tapi kan membantu orang yang lewat untuk sadar menjadi lebih baik…”

Dul :” menjadi baik itu bukan membaca dari karya tanganmu itu Nul…”.

Tinul :” coba bayangkan Dul… kalau banyak orang melakukan kata-kata bijak ini pasti kehidupan di tempat ini akan damai dan tentram karena orang akan sungguh mampu saling menghargai dan menghormati…”.

Dul :” hhhhhh… ya ga cukup hanya dengan tulisan seperti ini Nul…”.

Tinul :” ya aku hanya nyontoh iklan itu lho Dul…. orang bisa terpengaruh hanya dengan kalimat sederhana …seperti kalimat ” asyiknya rame-rame”…sederhana tapi mengenakan “.

Dul :” Nul… kita kalau mau dihormati dan dihargai itu tidak perlu membuat perubahan tetapi dalam keseharian hidup kita selalu  berusaha menghadirkan makna kebaikan yang semuanya muncul sebagai buah dekatan kira dengan relung nurani yang tulus dan ikhlas…. gitu Sarinul…. lha meskipun sepanjang jalan kampung kamu pasang tulisan seperti ini tapi orang hanya baca saja ya ga ada gunanya “.

Tinul :” hhhhhh… iya ya Dul…. kok kamu ga omong dari tadi tiwas nulis akeh je…”.

Dul :” lha aku ga tahu apa yang kamu inginkan kok…”

Tinul :” lha tak kira dari tadi kamu lihat aku buat ini… sudah tahu je apa yang aku inginkan….”.

Dul :” hhhhh…. ngomong Nul… orang tidak tahu keinginanmu kalau lambemu ora obah…. wis teruske ngawe tulisan …aku ngrampungke masakanmu kuwi”.

Tinul :” wis ora usah lha ora guna je… wis kene tak rampungke dewe wae…. kamu nyawanggo aku maneh “.

Dul :” weleh ya wegah… malah senep wetengku mengko Nul….”.

Met pagi… semoga Tuhan memberkati hidup dan karya kita. (Jumat, 22 Februari 2019, Romo Andita)

Paroki Minomartani