Cerpen Renungan: Mengubah Cara Pandang Kita
[Parokiminomartani.com] – Ketika Tinul menjemur baju yang sudah selesai dicuci, si Dul sedang menyapu halaman samping. Dengan heran si Dul mendekati Tinul yang sedang menjemur baju-baju yang sudah selesai di cuci. ” Nul … Sarinul … jangan marah ya kalau aku beri masukan dikiiiiiit aja ” sapa si Dul dengan sopan.
Tinul :” oooooo … galah Dul… kan kamu tahu aku orangnya terbuka pada masukan … piye”.
Dul dengan yakinnya mengatakan :” biasabya gini Nul … segala sesuatu kalau sudah dicuci pasti paling tidak menjadi bersih … ya kan … bener ndak Nul…”.
Tinul :” benerlah Dul…”.
Dul :” nah … termasuk juga kalau baju yang sudah di cuci pasti akan menjadi bersih … benar Nul “.
Tinul :” benar sekali itu Dul … terus maksudnya apa dengan masukan yang akan kamu berikan kepadaku itu “.
Dul dengan tenang menunjuk jemuran baju yang di jemur :” itu lohat baju yang sudah selesai si cuci kok masih kotor seperti itu Nul…”.
Tinul yang kaget spontan melihat baju yang di jemur :” waaaaah ngawur kamu itu Dul … baju bersih begini kamu bilang kotor … kotornya di mana.”
Dul :” itu lihat masih ada noda-noda coklatnya sepetti itu kamu bilang sudah bersih … lihat dengan baik Nul…”.
Tinul mendekati si Dul kemudian mengambil kacamata yang di pakai si Dul :” waaah kacamata baru ya Dul…” Kemudia Tinul membersihkan kaca mata yang dipakai si Dul lalu mengenakannya kembali ” wis sekarang dilihat lagi bersih ndak cucianku “.
Dul langsung kaget :” wiiiiiih … kok bisa langsung bersih ya Nul … hebat lho kamu..”.
Tinul :” yang hebat itu kacamatamu … jangan melihat sesuatu dengan kacamata kotor … biar semua yang mau lihat tidak menjadi kotor…”.
Dul :” hhhhhhh … bener Nul … kita harus lebih sering membersihkan kaca kacamata kita agar apa yang kita pihat itu bersih apa adanya. Kita sering tidak mampu melihat kebaikan orang lain bukan karena orang lain tidak baik tetapi karena cara pandang kita yang sudah jelek…”.
Tinul :” ya kamu itu yang harus selalu membersihkan kacamata … ben padang dan bersih kalau lihat sesuatu “.
Dul :” masih baru je Nul … aku kira masih bersih…”.
Tinul :” yang baru tidak selamanya bersih Kasdulah … wis teruske nyapu sana … met pagi …. semoga Tuhan memberkati hidup dan karya kita. (Rabu, 14 November 2018, Romo Andita)