Cerpen Renungan: Menikmati Proses
[Parokiminomartani.com] – Kali ini si Dul tidak menyapu halaman tetapi digantikan oleh Tinul dan sebaliknya si Dul yang menyiapkan sarapan. Karena tidak biasa Tinul menyapu halaman maka sesekali berhenti kemudian melihat sekitar. Melihat itu si Dul yang sudah selesai masak keluar sambil jalan mondar mandir di halaman depan rumah. “Nak ora ngrewangi mbok ora mung jalan-jalan mondar mandir tho Dul,” sapa Tinul yang lihat si Dul hanya bolak-balik ga jelas.
Dul: “Hhhhhhhh … bagiannya sendiri-sendiri ya Nul … kalau bagiannya nyapu ya nyapu … bagiannya jalan-jalan ya jalan-jalan.”
Tinul: “Emang sudah selesai kerjaannya?”
Dul: “Weeeeh … tidak ada kerjaan yang berlama-lama Nul … kalau bisa cepat selesai ya cepat aku selesaikan.”
Tinul: “Kerjaan itu tidak hanya yang penting tapi dinikmati setiap bagian dari kerjaan yang kita lakukan Dul.”
Dul: “Lha apanya yang dinikmati dari kerjaan itu Nul … yang bisa dinikmati ya hasilnya.”
Tinul: “Benar Dul … menikmati hasil itu memang menggembirakan tetapi akan lebih membahagiakan kalau kita bisa menikmati setiap proses yang kita lakukan … kebahagiaan itu akan lebih abadi dibanding dengan kebahagiaan kita menikmati hasilnya.”
Dul: “Terus bagaimana menikmati setiap proses dari kegiatan menyapu halaman itu Nul … kalau masak kan ada proses tahapan yang dilakukan … lha kalau nyapu tahapan apanya?”
Tinul: “Dul dari setiap kegiatan dan kerjaan yang kita lakukan selalu aja ada tahapan … contohnya ini,” sambil menyerahkan sapu pada Dul, Tinul memberikan contoh tahapan dalam proses menyapu. “Pegang gagang sapu ini … pegang yang benar kemudian perlahan diayunkan ke satu arah, kembali ke belakang sambil sambil diangkat supaya yang tersapu tidak kembali ke belakang … terus lakukan pelan-pelan maju ke depan … kumpulkan jadi satu baru di angkat ke tempat sampah … pisahkan antara yang organik dan tidak organik … terus ya Dul … pelan nikmati aja Dul.”
Tanpa sadar si Dul justru yang menyapu halaman dengan menuruti instruksi dari Tinul. “Waaaaah asem tenan diapusi aku … lha kan ini harusnya kamu yang nyapu Nul … malah aku wiiiiiis … Sarinul … asem tenan.”
Tinul: “Hhhhhhhhhh … makasih ya Dul sudah dibantu … kamu baiiiiiiik deh.”
Dul: “Mbooooh … Met pagi … semoga Tuhan memberkati hidup dan karya kita. (Kamis, 6 September 2018, Romo Andita)