Cerpen Renungan: Menjaga Hati, Merawat Pemberian Orang
[Parokiminomartani.com] – Gombloh pagi-pagi sudah binggung karena ada sesuatu yang biasanya dibawa kini tidak tahu keberadaannya. Semua barang yang ditata dan dirapikan oleh si Dul diobrak-abrik kembali. “Waaah ora jelas kowe itu Mbloh … lha barang wis dirapikan dengan baik je malah diobrak-abrik … ngolekki opo tho?”
Gombloh: “Penting ini Dul … kalau sampai tidak ketemu wah atiku yang jadi morat-marit ini.”
Dul: “Weeeh gawat kalau gitu Mbloh … lha urusannya sampai ke hati kok … pasti sangat spesial ini.”
Gombloh: “Wis tho ora usah kakean iyik …. sekarang bantu cari.”
Dul: “Bagaimana mau cari Mbloh lha barangnya saja tidak pernah aku lihat kok.”
Gombloh: “Wis cari aja dulu … barangnya itu sering aku pakai … masak ga tahu Dul?”
Dul: “Yang sering kamu pakai itu banyak ya Mbloh.”
Gombloh: “Itu barang paling berharga dalam hidupku Dul … kalau sampai ga ketemu wah pasti hilang harapanku.”
Dul: “Ooooooo … kalau sudah sampai pada soal harapan tahu aku Mbloh … pasti dari Meice ya barangnya?”
Gombloh: “Ya iyalah Dul … masak dari kamu … kalau dari kamu ya ga ada istimewanya sama sekali.”
Dul: “Ooooo … percaya aku Mbloh … karena bukan soal barangnya kalau ini tapi soal hati … dan hanya orang yang mampu menjaga hati tetap bersih dan murni yang akan mampu menghargai dan menyimpan pemberian yang sangat berharga.”
Gombloh: “Benar sekali itu Dul … ini soal hati … wis tho ora usah banyak omong … bantu mencarinya sekarang.”
Dul: “Waaah kalau sudah soal hati … aku tidak mau campur tangan Mbloh … nanti kalau sampai 1 x 24 jam tidak ketemu … aku bantu untuk lapor polisi Mbloh … wis selamat menemukan kembali pengharapannya … Met pagi … semoga Tuhan memberkati hidup dan karya kita. (Minomartani, 5 Maret 2018, Romo Andita)