Cerpen Renungan: Niat Tulus Akan Membawa Kita pada Kebahagiaan
[Parokiminomartani.com] – Tinul sambil belanja sayur mendengarkan apa yang menjadi tranding topik di warung mbok Darmi. Maka sampai di rumahpun Tinul buru-buru mau menceritakan pada Gombloh atau si Dul yang sampai di rumah ketemu sama Gombloh yang mau berangkat kerja “Waah sudah siap berangkat kerja Mbloh?”
Gombloh: “Iya Nul … biar tidak telat dan harus jadi teladan bagi anak buah.”
Tinul: “Nah … itu baru hebat … eiit bentar Mbloh … tadi itu di warung mbok Darmi ada pembicaraan yang menarik lho.”
Gombloh: “Wah … terus kamu ikut nimbrung ya?”
Tinul: “Ga ya hanya sekadar mendengarkan aja … pasang kuping sih … hhhhhh.”
Gombloh: “Sama aja Nul … meski hanya mendengarkan saja itu sudah ikut nimbrung … emang cerita apa?”
Tinul: “Hmmmmm … sama aja ikut pasang kuping … tadi itu ada cerita kalau anaknya Mbah Taryo yang kerja di luar negeri bisa menyumbang bangun pos kampling depan rumahnya.”
Gombloh: “Lha kan malah baik Nul … terus apa yang jadi persoalannya?”
Tinul: “Nah yang jadi persoalannya itu di mana pos kamling didirikan … kan maunya warga dibuat di pojokan kampung supaya bisa lihat semua sudut kampung … lha kalau dibuat di depan rumah Mbah Taryo kan yang dijaga hanya rumah Mbah Taryo … para warga bilang … kita mau dijadikan Satpamnya Mbah Taryo dengan membangun pos kampling di depan rumahnya … gitu Mbloh.”
Gombloh: “Hhhhhh … ini singkatnya ya Nul … Meski hasil kerjaan yang begitu baik dan indah tidak akan membuat hidup kita baik dan bermanfaat, melainkan niat tulus di hati kita yang akan membuat hidup kita menjadi jauh yang baik orang di sekitar kita … wis aku tak berangkat kerja dulu … kamu cerita sama si Dul dulu sana.”
Tinul: “Jam segini ya masih tidur si Dul Mbloh.”
Gombloh: “Buat kopi tubruk terus asepnya dekatkan ke hidung si Dul dijamin terus bangun dia Nul … wis met pagi … semoga Tuhan memberkati hidup dan karya kita. (Minomartani, 6 Maret 2018, Romo Andita)