Cerpen Renungan: Menjaga Suasana Batin
[Parokiminomartani.com] – Tinul pagi-pagi sudah berurusan dengan tetangga sebelah yang kecewa dengan omongan orang tentang dirinya. Tinul tidak habis pikir di jaman orang yang harus bersaing untuk mengejar kreatifitas yang positif justru masih ada orang yang sibuk dengan urusan orang lain ” wiiiiis … orang kalau tidak mampu betanggungjawab pada dirinya sendiri ya bisannya menaburkan kejelekan orang lain…”
Dul yang mendengar Tinul mengerutu langsung menyambar, ” kamu itu marah sama siapa je Nul … pagi-pagi kok sudah panas…”.
Tinul :” lha piye ora panas Dul … ini pagi-pagi sudah dengar dari tetangga sebelah kita yang dikhabarkan tidak baik…”.
Dul :” hmmmm … kan itu sudah biasa terjadi di tempat kita Nul … selama orang yang suka menebar kejelekan orang lain itu masih hidup … maka berita tentang kejelekan orang itu akan tetap ada sampai sepanjang segala abad …amin “.
Tinul :” waaah masak menghentikan cerita-cerita ga benar harus nunggu mati Dul … doakan mati ja ya..”.
Dul :” huuuz … sembrono Tinul ki … biar aja nanti kan mati sendiri….”
Tinul :” podho wae kuwi Dul … bokyoo kalau hidup itu menebarkan kebaikan bukan kejelekkan biar hidup selalu segar dan damai”.
Dul :” itu maumu Nul … tapi bagi mereka yang suka buat cerita ga benar itu yang penting selalu ada cerita-cerita seperti itu…”.
Tinul :” itu namanya hidup yang selalu membawa sampah Dul ”
Dul :” benar itu Nul … bagi kita manusia, orang yang arif dan bijak adalah orang yang tidak membiarkan “sampah” itu mengambil alih dan memenuhi hatinya sehingga akan merusak suasana batin dan kehidupan yang harus dijalani … intinya tidak bahagia … gitulah “.
Tinul :” bener sekali Dul … jangan biarkan hati kita dipenuhi sampah iri dengki dan sampah keegoisan orang lain…”.
Dul :” siiiiiip Nul … tapi siiiip lagi kalau kamu mau membuang sampah rumah kita ke tempat pembuang sampah …. jangan biarkan sampah memenuhi halaman kita lho Nul…”.
Tinul :” hmmmmm … mau nyuruh aja pakai kotbah panjang-panjang…”.
Dul : “ikhlas Nul ikhlas … biar hati kita penuh dengan kebaikan…”.
Tinul :” siap Dul … 86… met pagi … semoga Tuhan memberkati hidup dan karya kita. (Minggu, 18 November 2018, Romo Andita)