Cerpen Renungan: Mensyukuri Perbedaan
[Parokiminomartani.com] – Meski sudah berpakaian rapi Tinul pulang kembali tidak jadi ikut pertemuan ibu-ibu kampung. “Lho kok sudah pulang Nul … emang ga jadi berangkat ya?”
Tinul: “Wis ora usah wae Dul … lha arep budhal aja sudah ribut … malah podho perang bibir … wis ora mutu tenan.”
Dul: “Lha tiwas dandan ayu-ayu je malah ora mangkat … lha rugi olehe dandan Nul.”
Tinul: “Ora opo Dul … tinimbang rugi ati … malah angel olehe ndandani.”
Dul: “Bener Nul … lha kenopo kok sampai kamu pulang ga jadi ikut?”
Tinul: “Lha Yo kuwi mergo podho perang mulut … masahal seragam wae … mergo mau ora ono sing nganggo seragam ora podho njuk ora oleh melu … lha kan kasihan … mereka tidak sama seragamnya karena belum mempunyai.”
Dul: “Njuk kowe yo ora podho seragame Nul.”
Tinul: “Seragam yang aku pakai sama … hanya jengkel aja jadi malas untuk ikut … lha hanya beda seragam aja kok jadi masalah … yang penting kan keterlibatannya … wis becik ora melu tinimbang sepanjang acara mendengarkan ocehan mereka.”
Dul: “Hhhhhhh … Emang kalau yang dilihat bagian luar ya begitu Nul … berbeda bagi kita yang hidup dari kedalaman batin, tidak akan pernah mempersoalkan perbedaan yang kita hadapi, karena GUSTI memang menciptakan kita dalam perbedaan. Justru perbedaan itulah kita akan mampu mensyukuri keistimewaan yang dianugerahkan GUSTI dalam hidup kita.”
Tinul: “Benar Dul makin kita bisa menerima perbedaan maka hidup kita makin bertambah nyaman dan damai.”
Dul: “Ya wis Nul … saiki ganti baju dulu terus bantu aku buat sarapan ya … hhhhhh.”
Tinul: “Lha sejak tadi itu ngapain Dul … tiwas arep melu sarapan je jebul durung masak.”
Dul: “Hhhhhhhhh … karena aku tahu kalau kamu pasti ga jadi berangkat maka aku ga buat sarapan dulu biar kamu yang buat kan spesialis nasi goreng.”
Tinul: “Hhhhhhhmmmm … mboh Dul.”
Met pagi … semoga Tuhan memberkati hidup dan karya kita. (Minomartani, Jumat, 15 Juni 2018, Romo Andita)