Cerpen Renungan: Ngunduh Wohing Pakarti
[Parokiminomartani.com] – Meski sudah tahu kalau belanja dari warung mbakyu Darmi selalu pulang membawa pesan yang tidak mengenakkan hati tetapi Tinul masih juga belanja di situ. Sesampai di rumah wajah Tinul kelihatan kesal. “Orang omong kok tidak pakai hati … seenaknya omong,” guman Tinul ketikan sampai di dapur. Dul yang kebetulan baru membuat kopi tubruk mendengar guman Tinul langsung menyahut, “Eiiiiit … aku ora omong opo-opo lho Nul .”
Tinul: “Bukan kamu ya Dul … mereka itu lho yang di warung mbakyu Darmi … kalau omong seenaknya seperti ga pakai hati.”
Dul: “Ya kalau omong itu emang ga pakai hati Nul … tapi nganggo lambe.”
Tinul: “Wis ngerti … maksudku itu kalau ngomong mbok ya mikirke perasaan orang lain … ora waton ngomong … coba mikir omonganya itu benar atau tidak biar ga menyakiti hati orang lain.”
Dul: “Emang mereka ngomongin kamu apa?”
Tinul: “Bukan soal aku tapi soal mbakyu Welas … padahal mbakyu Welas saat itu ada di situ.”
Dul: “Pasti mbakyu Welas hanya senyum dan diam saja ya mendengar mereka membicarakan dirinya.”
Tinul: “Ya seperti itulah mbakyu Welas … senyum dan diam tanpa bereaksi apa-apa … seperti ga sakit hati gitu … lha aku yang dengar aja sakit hati kok.”
Dul: “Baguuuuus untuk mbakyu Welas … pasti tadi dia omong sama kamu … biarkan saja kan mereka yang omong … kalau omongan baik ya mereka yang dapat berkat … kalau omongan mereka tidak baik ya mereka sendiri ya dosa … karena setiap orang ngunduh wohing pakarti.”
Tinul: “Bener Dul … kok kamu tahu.”
Dul: “Baguuuuus banget mbakyu Welas … emang jempolan.”
Tinul: “Terus aku bagus apa tidak Dul … kok mbakyu Welas yang bagus terus.”
Dul: “Kamu juga bagus Nul … tetapi akan lebih bagus lagi kalau belanja jangan di warung mbakyu Darmi atau agak siang sedikit biar tidak ketemu mereka … biar pagi hari masih aku lihat wajah ceria si mblenuk.”
Tinul: “Kalau mau lihat senyum ceria si mblenuk setiap pagi ya berarti kamu yang belanja ya Dul … nanti setiap pulang belanja aku sambut dengan senyum manis si Tinul mblenuk … piye?”
Dul: “Waaaaah wegah Nul … kamu aja …. Met pagi … semoga Tuhan memberkati hidup dan karya kita. (Minomartani, Kamis, 2 Agustus 2018, Romo Andita)
Foto: Yuven Ardi, Maumere, Flores