Cerpen Renungan: Pamrih Akan Membuat Kekecewaan
[Parokiminomartani.com] – Tinul melihat si Dul pulang dengan wajah yang tidak ceria… “Waaaah kulihat mendung mengantung di wajahmu Dul…gek ngopo je,” sapa Tinul kepada si Dul yang lagi galau.
Dul: “Orang galau ya Nul…mung piye rasane.”
Tinul: “Njuk sing mbok rasakke itu opo kok sampai seperti orang binggung gitu.”
Dul: “Ya sakjane itu ya tidak binggung hanya tadi itu lho saat mendengarkan cerita Mbah Surip ki malah dadi mikir je.”
Tinul: “Cerita apa Dul….biasanya itu ceritanya bagus lho Mbah Surip itu.”
Dul :” weeeeh piye tho Iki … lha aku saja jadi kmkir kok dengar ceritanya kok malah ini suruh cerita lagi.”
Tinul :” ya pingin tahu aja cerita nya apa kok sampai kamu galau seperti itu…”.
Dul :” bukan cerita sih … cuma tadi Mbah Surip itu merasa kalau kebaikan yang dilakukan itu dianggap sebagai kedok aja … padahal dia itu tulus membatu atau memberi sesuatu.”
Tinul :” weeeeh siapa yang omong seperti itu … ga bener itu … siapa yang omong Dul”.
Dul : “eiiit…lha kok malah kamu yang kenceng Nul…santai Nul.”
Tinul :” ora kenceng piye … emosi je saya itu kalau mendengar atau melihat orang yang tidak bisa melihat atau menerima kebaikan orang.”
Dul :” lha semua orang akan seperti itu Nul … santai aja … lha mbah Surip aja menanggapinya dengan santai kok …. malah dia itu omong begini … sekecil apapun pamprih yang ada dalam hati kita tidak akan membuat kita merasakan kebahagiaan, sebaliknya justru akan membuahkan kekecewaan dan kesedihan. Biarkan kebaikan itu tetap baik jangan kita kotori dengan maksud yang tersembunyi di dalam hati kita…omongan itu yang aku pikirkan tadi sepanjang jalan pulang”.
Tinul :” Mbah Surip tidak marah tho Dul…”.
Dul :” ya ga lah…dia tetap aja menjalani apa yang menjadi krenteg di hatinya…peduli orang mau omong apa…”.
Tinul :” itu Mbah Surip yang asli…”.
Dul :” kalau yang barusan emosi tadi itu Mbah Surip perempuan yang tidak asli…”.
Tinul :” sembarangan kalau omong…wis mana titipan belanjaannya..”.
Dul :” waduh sory…sory Nul…lupa belum aku belikan….waaaah….bentar ya tak lari beli dulu…”. Sambil secepat kilat si Dul berlari meninggalkan Tinul.
Tinul :” heeeeeeh kebiasaan si Dul..kurang minum air… Met pagi …. semoga Tuhan memberkati hidup dan karya kita. (Rabu, 17 Oktober 2018, Romo Andita)