Cerpen Renungan: Perubahan
[Parokiminomartani] – Dul sejak masuk dapur sudah tidak melihat Tinul, bahkan sampai dia selesai buat kopi tubruk Tinul belum juga kelihatan. Namun belum sampai dia tanya pada Gombloh, Tinul sudah muncul dengan membawa bingkisan. ” waaah tak golekki je kok ga ada di dapur tapi kamar tidur sudah kosong ke mana Nul…hampir aku tanya Gombloh ” sapa si Dul
Tinul :” beli sarapan Dul…lha sudah ga ada bahan lagi untuk dimasak je…”.
Dul :” kemarin tidak jadi belanja ya…”.
Tinul :” ga jadi…lha sudah keburu siang..”.
Dul :” ini sarapan apa Nul….”.
Tinul :” seketemunya tadi… kita sarapan bubur ayam ya…. ga apa tho…sesekali sarapan buburlah Dul….”.
Dul :” sak ketemunya atau kamu yang emang mau sarapan bubur ayam “.
Tinul :” hhhhhh…. aku yang pingin….lha sudah lama je ga sarapan pakai bubur ayam”.
Dul :” hhhhhh….kalau aku sing ga masalah Nul…bagi aku apa saja…tapi ga tahu nanti bagi Gombloh ”
Tinul :” ya nanti diberitahu Dul sama Gombloh…biar dia mau sarapan juga..”.
Dul :” tenang Nul…nanti akan aku katakan pakai kata-kata yang selalu dikatakan kepadaku… setiap perubahan itu selalu membawa konsekuensi, tetapi kita akan lebih bahagia kalau bisa menerima perubahan dari pada mempersoalkan konsekuensinya…pasti dia ga bisa apa-apa kecuali menerima “.
Tinul :” menerima bubur ayam maksudnya “.
Dul :” lha iya lah Nul…. masak menerima kopi tubruk… kan yang berubah bubur ayamnya bukan kopi tubruknya…”.
Tinul :” hhhhhh…sory….”.
Dul :” wis sini bubur ayamnya….wis ngeleje ”
Met pagi…..semoga Tuhan memberkati hidup dan karya kita. (Sabtu, 25 Mei 2019, Romo Andita)