Cerpen Renungan: Sahabat Sejati
[Parokiminomartani.com] – Si Dul kelihatan murung ketika membakar kertas-kertas di tempat sampah. Namun kan si Dul namanya walau sedang galau hatinya tetap saja bernyanyi. “Aku tak sing ngalah Trimo mundur … timbang loro ati.”.
Tinul: “Weeeeh … kok tumben Dul lagune sedih … nganti tekan loro ati … ngopo je?”
Dul: “Suket teki Nul judule lagune.”
Tinul: “Aku ora takon judule lagu … aku takon kowe kuwi baru kena apa kok lagunya sampai ‘tekan loro ati’ … awas lho Dul kalau sampai sakit di hati itu obatnya ga ada di dunia ini … akan selalu membekas.”
Dul: “Iya Nul aku tahu … bahkan kamu selalu bilang kalau sudah sampai sakit hati … sakitnya itu akan terbawa sampai mati.”
Tinul: “Lha gene ngerti.”
Dul: “Iya aku tahu … tapi orang lain belum tentu tahu ya Nul … aku bisa menjaga agar tidak membuat sakit hati tetapi orang lain yang membuat aku jadi sakt hati piye jal.”
Tinul: “Pasti dia orang yang dekat sama kamu ya Dul … atau pasti sahabat dekatmu ya?”
Dul: “Tinul yang mblenuk … kalau dia tidak bukan orang yang dekat pasti ga akan buat sakit hati … justru dia orang yang dekat dan selama ini aku sudah baik makanya jadi sakit ati.”
Tinul: “Sory … I am sory Dul … emang ga mudah dapat teman sejati itu Dul … Sekalipun teman di kala hubungan baik dia akan membelamu mati-matian tetapi di kala hubungan baik itu retak dia akan menghinamu dan menjelekkanmu di mana-mana … benar cari teman di kala senang itu mudah tapi di kala susah banyak teman yang meninggalkan kita … tapi ga usah galau Dul … biar seribu orang meninggalkanmu, akan ada satu orang yang selalu setia jadi sahabatmu yaitu aku si Tinul yang mblenuk.”
Dul: “Waaaah makasih banyak Nul.”
Tinul: “Hhhhhhh … itu juga karena kamu masih hutang membuatkan aku sarapan pagi ini.” Dan kali ini terdengar Tinul bernyanyi: “Tak uyako wong kowe wis lali ora bakal bali.”
Dul: “Wooooo malah nyanyi … wis dasar Sarinul … Met pagi … semoga Tuhan memberkati hidup dan karya kita. (Minomartani, 17 Februari 2018, Romo Andita)