Cerpen Renungan: Sanggup Kehilangan
[Parokiminomartani] – Si Dul nampak senang setelah pulang dari rumah mbakyu Welas. ” besok-besok lagi biar aku yang mengantar Nul…” pinta Dul pada Tinul
Tinul :” nak modus wae seneng dijaluki tulung…”.
Dul :” bukan modus ya Nul…ini tulus ya mau bantu kamu…”.
Tinul :” hhhhhh….tulus atau lulus…”.
Dul :” maksudnya apa Nul…”.
Tinul :” kalau tulus memang untuk bantu aku… tapi kalau lulus berarti kamu akan sukses mendekati dik Asih melalui mbakyu Welas tho…”.
Dul :”…ini yang namanya pendekatan dari atas Nul…restu yang lebih tua itu penting…”.
Tinul : “halah…itu karena kamu belum berani mendekati langsubg sama dik Asih wae…. alasan pendekatan dari atas…”.
Dul :” lha piye susah je Nul…”.
Tinul :” kamu harus bisa memberikan lebih dari apa yang bisa diberikan mbakyu Welas pada dik Asih Dul …kalau ga bisa kamu akan susah lho mendekati dik Asih..”.
Dul :” kok bisa Nul…”.
Tinul :” weeeh… piye tho bocah iki… kamu lihat perlakuan mbakyu Welas sama di Asih…. dia itu sangat menyayangi dik Aish lho…bahkan kebahagiaan dik Asih itu ya kebahagiaan mbakyu Welas…”.
Dul :” iya ya Nul… jadi ingat apa yang dikatakan mbakyu Welas kepadaku Nul….sebahagia apapun kita mengalami suasana saling mengasih, kita baru sungguh menjalani kasih kalau mampu dengan ikhlas kehilangan yang berharga dalam dirinya demi kebaikan dan kebahagiaan yang disayangi…”.
Tinul :” naaaah….sanggup ora kamu Dul…”.
Dul :” sanggup apa Nul…”
Tinul :” lha sanggup kehilangan ga…”.
Dul :” ya itu masalahnya Nul…njuk aku itu kehilangan apa ya..”.
Tinul : “oooo…ra genah kamu itu Dul… Dul… wis ora usah mikir dik Asih kalau gitu… mikir sarapan wae..”.
pagi…semoga Tuhan memberkati hidup dan karya kita. (Rabu, 8 Mei 2019, Romo Andita)