Cerpen Renungan: Sempurna
[Parokiminomartani] – Gombloh meski sudah menikmati sarapan dan kopi tubruk masih juga mengeluh. ” coba kalau sarapannya ada buah ya Nul pasti makin lengkap…”.
Tinul :” lha tadi kenapa ga bilang Dul untuk beli susu kan makin sempurna Mbloh “.
Gombloh :” biar hidup sehat… sepeeti slogan 4 sehat 5 sempurna…”
Tinul :” ya besok si Dul biar beli susu Mbloh tapi ya susu kaleng bukan yang murni…”.
Gombloh :” lha kalau susu kaleng ya ga enak Nul…. sempurnanya ya susu murni “.
Tinul :” lha mau beli di mana Mbloh… sekarang hampir tidak ada orang jualan keliling susu murni”.
Gombloh :” kalau susu instan kan ga murni Nul… jadinya ya tidak sempurna… kalau sempurna kan ya harus murni “.
Tinul :” lha sarapannya enak ga Mbloh”
Gombloh :” ya enak sih Nul… tapi akan lebih enak kalau ada susu tadi jadi sempurna”.
Tinul :” Mbloh… Mbloh…. sempurnanya itu bukan karena ada susunya atau tidak tapi rasa syukur itu yang buat sempurna…. meski hanya sesaat dan tidak seberapa yang kita dapatkan tetapi kalau sungguh merupakan kebutuhan dasar dan yang sungguh kita rindukan pasti akan memberikan rasa syukur… itu yang buat sempurna Mbloh”.
Gombloh :” hhhhhh… aku bersyukur kok Nul… cuma mengandaikan aja…”.
Tinul :” ya karena mengandaikan itu jadi mikir ada susu apa tidak…. pengandaian itu sudah ada keinginan lho Mbloh …mbok mengandaikan kalau kalau hari ini mau beri uang belanja lebih biar nanti siang kita makan sedikit istimewa gitu…”.
Gombloh :” maunya Nul…Nul…”.
Tinul :” lha kalau terwujud kan meski tambah sedikit uang belanja kan jadi bersyukur Mbloh…”.
Gombloh :” ngomong wae njaluk tambah… ini tak tambahi dikit ya… hhhhhh… harus bersyukur”.
Tinul :” bersyukur aku Mbloh…jadi bisa makan sedikit tambah menu sama si Dul ”
Gombloh :” kok sama si Dul…lha aku ga ikut “.
Tinul :” kan kamu masih kerja Mbloh…makan di kantor “.
Gombloh :” asem tenan … diapusi aku…”.
Met pagi…..semoga Tuhan memberkati hidup dan karya kita. (Rabu, 24 April 2019, Romo Andita)