Cerpen Renungan: Merasakan Kebaikan
[Parokiminomartani] – Dul pagi-pagi sudah berusaha mengumpulkan plastik-plastik yang ada di bak sampah sudut jalan depan rumah. Setiap hari Dul melakukan itu dan kalau sudah terkumpul banyak diberikan kepada pemungut sampah. ” waaah tinggal memisahkan saja kok ga mau ya … padahal tempat sudah ada dan ada tulisannya juga…wiiiis jan,” gerutu Si Dul pada prilaku orang-orang ga peduli pada lingkungan.
Tinul ya kebetulan membuang sampah langsung menegur Dul: “waaaaah kalau tahu kamu tadi ke sini untuk ambil botol-btol plastik mbok sekalian buang sampah Dul…”.
Dul :” sory… lha tadi aku lihat kamu masih bersih-bersih dapur ya pikirku nanti saja aku buang sampahnya “.
Tinul :” lha cuma sebentar kok tadi bersih-bersihnya… piye dapat banyak botol plastiknya”.
Dul :” tidak sebanyak yang dulu-dulu….”.
Tinul :” ya baik itu Dul jadi orang sadar kalau sampah plastik itu tidak dibuang di bak sampah tapi dikumpulkan untuk di buang ke tempat tersendiri…”.
Dul langsung menyahut :” atau mereka sudah sadar kalau sampah plastik itu laku di jual… jadi dikumpulkan untuk tabungan hhhh”.
Tinul :’ bisa jadi juga Dul…. lha kenapa botol-botol yang kamu kumpulkan tidak kamu jual malah kamu kasih ke orang yang mungut sampah… lumayan lho Dul…”.
Dul :” hhhhhh… ora Nul…. paling berapa sih Nul…. hanya cukup untuk beli mie instant aja… wis kasih orang lain biar lebih membutuhkan dan menambah penghasilan mereka… kalau aku sih yang penting bersih aja dari sampah plastik…”.
Tinul :” hebat kamu Dul…”
Dul :” bukan aku yang hebat Nul… GUSTI yang hebat karena menanamkan kebaikan…”.
Tinul :” waaah jeru kalau ini Dul… tapi ya sekalipun GUSTI telah menganugerahkan kebaikan dalam hidup kita secara cuma-cuma tetapi kalau kita sendiri tidak pernah menyatakam dan mewujudkan kebaikan itu dalam kehidupan sehari-hari kita tidak akan pernah merasakan kebaikan itu…”.
Dul :” nah ini yang penting Dul… kebaikan itu harus dinyatakan dan diwujudkan karena yang pertama merasakan kebaikan kita sendiri yang mewujudkannya…orang lain mah kena efeknya aja…”.
Tinul :” bener Dul…tapi kalau kita berlama-lama di sini efeknya akan ga baik lho Dul “.
Dul :” hhhhh….efeknya dimecuconi sama Gombloh ya…”.
Tinul :” ya…. wis ayo bali…”.
Met pagi…..semoga Tuhan memberkati hidup dan karya kita. (Kamis, 25 April 2019, Romo Andita)