Cerpen Renungan: Tanggungjawab
[Parokiminomartani] – Tinul bersama ibu-ibu mau mempersiapkan untuk acara tirakatan malam ini. Maka sejak tadi pagi sudah kelihatan ribut sendiri ” Sarinul…istirahat dulu….ini lho belum kamu makan sarapannya… kopi tubruknya malah sudah hampir membeku lho…karena sudah dingin … sarapan dulu Nul..” tegus Si Dul yang masih melihat Tinul sibuk
Tinul :” bentar Dul….hampir selesai kok”.
Dul :” lha makannya keburu dingin nanti malah ga enak Nul…”.
Tinul :” nanti aku panasin lagi Dul…wis bentar”
Dul :” masih kurang apa…sini aku bantu..”.
Tinul :” ga usah…ini bentar lagi selesai ”
Dul :” lha yang lainnya itu pada kemana Nul…kok tidak ada satupun ibu-ibu yang membantu”
Tinul :” kan baru nanti sore Dul…aku cuma menyiapkan semuanya dulu…”.
Dul :” ya paling tidak bantu-bantulah Nul….masak harus kamu sendiri…ini hampir tiap tahun lho “.
Tinul :” iya sih…tapi ya mau gimana lagi Dul”.
Dul :” ya paling tidak ngomong sama mereka supaya bantu mempersiapkan semuanya… jangan hanya tahu jadi…”.
Tinul :” hhhhh…kan kamu sudah tahu gimana mereka Dul…emang lebih mudah meletakkan tanggungjawab dari pada memikul tanggungjawab, tetapi bila kita mampu memikul tanggungjawab itu pasti….”.
Si Dul langsung menyambar omongan Tinul :” pasti makin banyak pekerjaannyang dibebankan kepada kamu…”
Tinul langsung memotong omongan si Dul :” eiit ga gitu ya…semakin kita mampu memikul tanggungjawab… kita semakin yakin akan kemampuan yang kita miliki dan makin mampu mensyukuri atas anugerah kemampuan itu…”
Dul :” wis tho Nul ora usah kakean omong…sarapan dulu…tak ambilkan ya…”.
Tinul senyum :” hhhhhh…i ya…nanti disuapi ya…sekalian Dul…totalitas…”.
Dul :” hayaaah….”
Met pagi….semoga Tuhan memberkati hidup dan karya kita. (Jumat, 16 Agustus 2019, Romo Andita)