Cerpen Renungan: Tugas dan Tanggungjawab
[Parokiminomartani] – Gombloh yang diminta oleh ketua RT untuk membuat acara di kampung dalam rangka HUT kemerdekaan sedikit ngomel. Si Dul yang sejak tadi menemani Gombloh mulai tidak nyaman telinganya :” kamu ini sebenarnya ikhlas apa ga tho Mbloh….” tegur si Dul
Gombloh :” ya ikhlas tho…kalau tidak ngapain aku harus bersusah-susah seperti ini”.
Dul :” lha kalau ikhkas ngapain masih ngomel-ngomel terus sejak tadi…”.
Gombloh :” aku itu ikhlas ya Dul….kalau soal kerjaannya aku itu ikhlas ya…”.
Dul :” lha kalau soal kerjaan ikhlas…terus apa yang buat kamu ngomel-ngomel seperti ini “.
Gombloh sambil mecucu :” kuwi mas Klowor…kan semuanya ini tanggungjawab dia….begitu saja melempar tanggubjawab…hanya mau namannya tertulis di panitia…maunya jabatan…maunya dibilang hebat tapi ga iso opo-opo…”.
Dul :” lha kok kemarin disetujui dia yang ngurus ini semua…”.
Gombloh :” dia sendiri ya minta ke pak RW kok…dia tidak mau terlibat kalau tidak di tugas ini…lha nyatanya ora becus…ora iso opo-opo… isone mung ngambleh..”.
Dul :”…wis sabar Mbloh….orang itu akan senang kalau dapat jabatan penting meski sebenarnya tidak mampu bahkan pada hal sekecil apapun tugas yang diberikan pada bukan berarti itu kekuasaan yang kita terima melainkan bentuk nyata pemberian diri kita yang tulus dan dapat dipertanggungjawabkan…”.
Gombloh :” ya itulah…orang hanya maunya jabatan tapi ga mau kerja…malah jadi sumber masalah…”.
Dul :” wis saiki leren disik Mbloh…ngombe kopi ben adem atine…ayo…selak adem kopine”.
Gombloh masih ngomel meski meletakkan kerjaanya untuk mengambil kopi tubruk buatan si Dul :” ya ayo…wis.mbarke wae…”.
Dul :” uwis Mbloh…ora usah mecuxu terus…”
Met pagi…..semoga Tuhan memberkati hidup dan karya kita. (Sabtu, 10 Agustus 2019, Romo Andita)