Cerpen Renungan: Tuhan Memberi Apa yang Sungguh Kita Butuhkan
[Parokiminomartani.com] – Dengan pakaian olah raga lengkap si Dul sudah siap untuk jalan-jalan pagi. “Weeeeeh tumben Dul … mau olah raga … wah lengkap pakaian olah raganya,” sapa Tinul yang baru melihat si Dul berpakaian olah raga karena biasanya cukup pakai pakai baju seadanya tanpa pakai sepatu olah raga.
Dul: “Ooooooo pasti dong Nul … kan biar seperti kalian juga … olah raganya pakai pakaian olah raga.”
Tinul: “Sepatu baru ya Dul … kok baru aku lihat.”
Dul: “Pastillah … kan baunya masih bau toko … meski plastiknya sudah aku buang tapi di kaki terasa masih ada plastiknya lho.”
Tinul: “Sombongnya Kasdulah ini … paling juga Gombloh yang beli.”
Dul: “Tepat sekali Nul … tapi inilah tanda terima kasih Gombloh pada aku yang selalu baik hati padanya.”
Tinul: “Bukannya kapan hari kamu yang minta hadiah darinya.”
Dul: “Benar Nul … tapi tepatnya bukan karena aku minta belikan karena Gombloh tahu dengan benar dan merasakan apa yang aku rasakan maka dia dapat dengan tepat memberikan sesuatu yang sedang aku harapkan … GUSTI juga seperti itu Nul … DIA kalau memberikan sesuatu pada kita pasti tepat dan pas untuk kita … jadi ya kalau tidak tahu dengan benar dan merasakan sendiri jangan pernah muncul praduga biar tidak salah bersikap dan bertutur kata.”
Tinul: “Weeeeeh … maksudnya apa Dul?”
Dul: “Maksudnya ya … supaya kamu tidak hanya bertanya tapi mbokya sekali-kali membelikan apa gitu … ya minimal jaket jamper gitu.”
Tinul: “Weeeeh kok le kepenak … arep sehat kok ga mau modal.”
Dul: “Lho piye tho …. aku itu sudah dengan modal besar lho Nul.”
Tinul: “Modal opor Dul … Kasdulah.”
Dul: “Niat yang tulus untuk olah raga itu … modah yang tak terukur nilainya lho Nul.”
Tinul: “Hmmmmm …. percaya … tapi lebih percaya lagi kalau sekarang ini kamu olah raga sambil nyapu halaman sana … kan sepatunya baru jadi semakin semangat menyapunya … ini sapunya,” ambil Tinul menyerahkan sapu lidi pada si Dul.
Dul: “Hmmmmm … pahit … pahit … jamper ga dapat … dapatnya sapu …. Met pagi …. semoga Tuhan memberkati hidup dan karya kita. (Minggu, 30 September 2018, Romo Andita)