Cerpen Renungan: Ukurannya Ada pada Kedua Tanganmu
[Parokiminomartani.com] – Dengan susah payah Gombloh membawa barang-barang yang akan dibawa ke kantor. “Banyak sekali barang bawaannya Mbloh … emang di kantor masih kurang ya Mbloh barang-barangnya?” tanya Si Dul yang lihat.
Gombloh: “Iya Dul ini, mau aku bawa ke kantor.”
Dul: “Sebegitu banyaknya Mbloh … emang semuanya akan terpakai?”
Gombloh: “Ya semuanya sih … emang tidak semuanya akan terpakai Dul … tapi kan ada baiknya untuk berjaga-jaga.”
Dul: “Ooooooo … lha kalau hanya untuk berjaga-jaga ya biar disimpan dirumah aja ga apa Mbloh … dibawa aja secukupnya.”
Gombloh: “Ya kalau bilang secukupnya itu susah Dul … lha ini aku rasa masih belum cukup je … ga ada ukurannya kalau mau bilang secukupnya.”
Dul: “Ya ada Mbloh ukuran secukupnya itu.”
Gombloh: “Njuk opo ukurane Dul?”
Dul: “Ukuranya itu adalah seberapapun kuat tangan kita untuk memegang namun tak akan pernah cukup kuat untuk memegang keinginan kita. Tangan kita hanya cukup memegang dua benda yang merupakan keinginan kita …. ukurannya itu ya kedua tanganmu Mbloh … kalau tanganmu cukupnya bawa dua ya dua saja yang dibawa … kalau mau membawa lebih namanya serakah Mbloh.”
Gombloh: “Tapi tanganku cukup kuat membawa lebih dari dua kok,” sambil ngomong seperti itu barang yang dikalungkan di leher Gombloh jatuh. “Dul tolong ambilkan barang yang jatuh ini Dul.”
Dul: “Ambil sendiri dengan kedua tanganmu itu.”
Gombloh: “Ya ga bisa Dul … ini sudah memegang barang tanganku.”
Dul: “Nah itu yang namanya serakah … Met pagi … semoga Tuhan memberkati hidup dan karya kita. (Minomartani, 3 Maret 2018, Romo Andita)