Cerpen Renungan: Selalu Berprasangka dan Bersikap Baik
[Parokiminomartani.com] – “Waaah emang kurang asem tenan si Prenjak ki … nak ngoceh ki waton,” omelan Tinul setelah pulang dari rumah mbak yu Dharmi.
Dul: “Eit … lhadalah … kok esok-esok wis nyanyi tho Nul?”
Tinul: “Ora nyanyi Dul … berpuisi … tahu kalau orang lagi anyel atine ndadak diguyoni …. garing tahu!”
Dul: “Krispi dong Nul … hhhhhh … sory-sory … emang kenapa apa je?”
Tinul: “Kuwi si Prenjak nak omong sak kepenake … nak ora seneng ya ga usah bicara atau cerita yang ga benar kan jadinya buat orang lain jadi berpikiran jelek dan jahat tho.”
Dul: “Lha mosok sama yu Prenjak ga hafal Nul … kalau ga ngoceh ya bukan prenjak namanya … yang penting ga usah didengarkan kalau dia omong atau cerita Nul.”
Tinul: “Emang lebih baik orang tuli kalau ketemu si Prenjak jadi ga usah dengar cerita yang ga benar.”
Dul: “Ya kalau gitu besok kalau belanja atau maen ke rumah ibu-ibu bawa headset biar ga dengar cerita ga benar.”
Tinul: “Ya tapi kan kasihan sama mbak yu Dharmi … jadi takut kalau mau belanja.”
Dul: “Emang ga mudah Nul apalagi kalau sudah jadi bahan pembicaraan di warung sayur … hmmmmm … susah dihentikan … yang penting kita selalu sadar kalau tidak semua orang akan menyukai kita dan akan selalu ada orang yang jahat juga dengan kita meski tidak jelas apa alasanya. Namun bila kita tidak disukai orang lain atau orang jahat pada kita, jangan pernah kita berpikir bagaimana cara untuk membalasnya tetapi berpikirlah bagaimana cara untuk memberikan kebaikan kepadanya.”
Tinul: “Wah kalau itu susah Dul … lha dengar cerita dari mbak yu Dharmi aja pinginnya langsung tak balas je.”
Dul: “Waaah Ojo Nul … Prenjakke Ndak tambah siji maneh … wis ngodok banyu dhisik Nul Ben iso ngawe kopi.”
Tinul: “Iya … aku ya wis pingin ngombe kopi manis … lha lidahku wis pahit sepahit atiku je … met pagi … semoga Tuhan memberkati hidup dan karya kita. (Minomartani, 15 Februari 2018, Romo Andita)